Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi

Hujan melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Ahad kemarin hingga Senin ini sehingga menyebabkan banjir.

25 Maret 2024 | 10.43 WIB

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Perbesar
Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat ( Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta maaf kepada warga Jakarta atas banjir selama 24 jam yang mengenang beberapa titik di DKI Jakarta, pada Ahad, 24 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Semuanya mohon dimaklumi dan saya mohon maaf di Jakarta Barat kemarin juga tergenang lebih dari 24 jam," kata Heru saat ditemui di GOR Cengkareng Jakarta Barat, Senin, 25 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hujan melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Ahad kemarin hingga Senin ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan, banjir salah satunya melanda Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur dengan ketinggian air 30 sentimeter hingga pukul 07.00 WIB, Senin. 

Heru mengatakan banjir terjadi karena intensitas hujan sebesar 200 mm. Intensitas hujan 200 mm masuk kategori hujan menengah.

Menurut Heru, intensitas hujan itu menyebabkan DKI Jakarta mudah banjir. Sebab, intensitas hujan 180 mm selama 4 jam saja, DKI Jakarta sudah kewalahan. "Jadi mohon dimaklumi," ujarnya.

Di samping itu, Heru mengatakan, ada kiriman banjir juga dari Bogor ke Jakarta. Kiriman itu termasuk melanda darah HEK. Namun, Heru mengatakan, banjir saat ini sudah berkurang.

"Tadi pagi jam 5 saya sudah monitor. Hari ini sudah per jam 07.15 sudah berkurang," ujar Heru. 

BPBD DKI mengatakan tanggul kali di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur jebol, kemarin. Penyebab tanggul kali Hek jebol karena debit air yang tinggi. "Terjadi sekitar pukul 04.45 WIB akibat debit air yang tinggi di aliran Kali Ciliwung," kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang dikutip Antara di Jakarta, Senin.

BPBD DKI menyebutkan satu ruas jalan banjir di Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) hingga pukul 07.00 WIB.

Selain itu, tercatat 23 RT dari 30.772 RT yang mengalami banjir meliputi sembilan RT di Jakarta Selatan seperti dua RT di Tanjung Barat dengan ketinggian air 60 hingga 80 cm yang penyebabnya karena luapan Kali Ciliwung.

Tiga RT di Jati dengan ketinggian air 30 cm yang penyebabnya karena luapan Kali Ciliwung dan empat RT di Pejaten Timur dengan ketinggian air 80 hingga 130 cm serta penyebabnya luapan Kali Ciliwung. Sedangkan, banjir juga melanda 14 RT di Jakarta Timur yakni tiga RT di Kampung Melayu dengan ketinggian air 130 cm yang penyebabnya karena luapan Kali Ciliwung.

Satu RT di kawasan Balekambang dengan ketinggian air 100 cm yang penyebabnya karena luapan Kali Ciliwung, serta lima RT di kawasan Cawang dengan ketinggian air 200 cm yang penyebabnya karena luapan Kali Ciliwung.

Satu RT di Cililitan dengan ketinggian air 150 cm yang penyebabnya karena luapan Kali Ciliwung, serta empat RT dengan ketinggian air 120 hingga 130 cm dengan penyebab serupa.

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus