Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Jokowi: Ada Indoktrinasi Ideologi secara Halus dan Kekinian

Jokowi mengatakan indoktrinasi juga disampaikan dengan menyentuh hati.

29 Oktober 2017 | 10.50 WIB

Presiden Jokowi berbincang dengan salah satu pelaku usaha food truck pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Presiden Jokowi berbincang dengan salah satu pelaku usaha food truck pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, saat ini bermunculan ideologi-ideologi baru yang ingin mengganti Pancasila. Ideologi-ideologi itu muncul dengan indoktrinasi yang sangat halus, kekinian, dan terkadang menyentuh hati.

"Cara indoktrinasi yang digunakan sangat halus, sangat kekinian, dengan pendekatan-pendekatan yang akrab, yang kadang menyentuh hati kita," katanya, seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Minggu, 29 Oktober 2017.

Baca juga: Jokowi Minta Anak-anak Diajak ke Bank, Sawah, dan Hutan

Jokowi mengatakan hal itu saat menghadiri ulang tahun ke-58 Pemuda Pancasila di Hotel Sunan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu malam, 28 Oktober 2017. Kehadiran Jokowi disambut antusias para Pemuda Pancasila. Bahkan, sebelum duduk di tempat yang telah disediakan, Jokowi bersalaman dengan hampir semua kader dan anggota Pemuda Pancasila yang hadir.

Dalam sambutannya, Jokowi berharap Pemuda Pancasila dapat menjadi panutan bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam menjaga dan mengamalkan ideologi bangsa. Dia juga mengingatkan tentang cepatnya perubahan lanskap politik dan ekonomi global yang sedang terjadi saat ini. Masa transisi tersebut terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Kecepatannya luar biasa. Kita harus sadar juga bahwa nanti kalau global berubah, nasional pun juga akan bergerak. Kalau nasional gerak, tingkat daerah pun juga akan bergerak," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Baca Puisi Sumpah Abadi di Acara Sumpah Pemuda

Karena itu, Jokowi berharap Pemuda Pancasila dapat mendukung pemerintah dalam mengantisipasi berbagai perubahan. Hal ini dilakukan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan berkompetisi dengan negara lain. Presiden mengajak Pemuda Pancasila bekerja bersama pemerintah mewujudkan generasi Indonesia yang memiliki optimisme, semangat pembaharuan, dan inovasi dalam membangun Tanah Air.

"Di usia Pemuda Pancasila yang ke-58, marilah terus kita bergotong royong dengan pemerintah dalam membangun pemuda-pemudi Indonesia agar mereka menjadi generasi yang tangguh, inovatif, tahan banting, mengangkat bangsa ini ke masa keemasan Indonesia," ucapnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus