Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Jokowi Targetkan Ekonomi Indonesia Masuk 7 Besar Dunia di 2030

Jokowi menyebut baru di zamannya pemerintah fokus melakukan hilirisasi industri.

5 Agustus 2022 | 14.36 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Desember 2019. Presiden menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT akan selesai pada tahun 2021. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Desember 2019. Presiden menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT akan selesai pada tahun 2021. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan ekonomi Indonesia masuk dalam tujuh besar dunia pada tahun 2030. Untuk mencapai hal tersebut, Jokowi mengaku sedang menyiapkan pondasinya saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Fondasi dalam kita bersaing dengan negara-negara lain harus kita tata dan kita bangun. Karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil, bukan. Negara kaya mengalahkan negara miskin, bukan. Pertarungannya, kompetisinya adalah negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat," ujar Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kata Jokowi, fondasi pertama yang disiapkan adalah infrastruktur. Ia mengatakan dalam tujuh tahun terakhir jalan tol di Indonesia sudah bertambah 2.042 kilometer, 5.500 jalan nontol bandara baru, 15 pelabuhan baru 18, bendungan baru, dan 38 irigasi baru seluas 1,1 juta hektare.

Jokowi menyebut dampak infrastruktur ini baru akan terasa dalam 5 - 10 tahun ke depan. "Mungkin tidak bisa kita rasakan instan sekarang dan efeknya akan ke APBN," kata Jokowi.

Fondasi yang kedua, Jokowi menyebut baru di zamannya pemerintah fokus melakukan hilirisasi industri. Melalui cara ini, Indonesia tidak lagi mengespor bahan mentah, melainkan bahan olahan dari hasil tambang.

Salah satu contoh ekspor bahan mentah adalah saat Freeport masih dipegang asing. Pada tahun 2014, Jokowi menyebut nilai ekspor yang Indonesia dapatkan dari Freeport senilai Rp15 triliun. Namun, saat saham Freeport mayoritas dikuasai pemerintah pada 2017, Indonesia melakukan hilirisasi industri hingga nilai keuntungan ekspor yang didapat mencapai Rp300 triliun.

"Kita akan stop lagi (ekspor bahan mentah) tahun ini timah, bauksit, kerja sama dengan BUMN dan swasta. Kalau BUMN dan swasta belum siap teknologi, ambil partner asing untuk transfer teknologi. Nggak apa-apa, tapi industrinya ada di dalam negeri," kata Jokowi.

Fondasi terakhir adalah digitalisasi UMKM. Menurut Jokowi ada 65,4 juta UMKM yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 61 persen. Jokowi yakin dengan masuk ke platform digital, ekonomi Indonesia bisa melesat dari urutan 30 saat ini menuju urutan 7 dunia pada 2030.

"Hitung-hitungan Bappenas, McKinsey, itung di 2045 kita berada di nomor empat dunia," kata Jokowi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus