Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo, terhadap D, anak pengurus GP Angsor berbuntut panjang. Tiga menteri Jokowi buka suara, mulai dari Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menko Polhukam Mahfud MD, dan tentunya Menkeu Sri Mulyani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mereka mengecam aksi penganiayaan yang dilakukan Mario, anak pejabat pajak. Terbaru, Sri Mulyani minta pejabat pajak terkait untuk dicopot. Berikut kumpulan pernyataanya.
Menag Yaqut: Anak kader, anakku juga. Catat ini!
Menag Yaqut Cholil Qoumas yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP GP Ansor juga mengecam aksi penganiayaan yang menimpa anak pengurus GP Ansor. Yaqut menyebut korban D merupakan anaknya juga karena dia adalah anak Pengurus GP Ansor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Anak kader, anakku juga. Catat ini!" ujar Yaqut, dikutip dari dalam akun Twitter resminya @YaqutCQoumas, Kamis 23 Februari 2023.
Sementara itu, Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor juga mengecam tindakan kekerasan yang menimpa David. GP Ansor meminta keadilan ditegakkan dan menganggap anak pengurus GP Ansor adalah anak mereka juga.
"Tegakkan Keadilan. Anak sahabat kami adalah anak kami, BANSER!!!" tulis GP Ansor dalam akun Instagram resminya yang dilihat Tempo, Kamis, 23 Februari 2023.
Menko Polhukam Mahfud MD: Tidak ada perdamaian
Mahfud MD juga turut mengecam tindakan Mario Dandy Satrio, anak pejabat pajak yang pamer dan melakukan penganiayaan terhadap Putra Pengurus Pusat GP Ansor. Mahfud menegaskan tidak ada kata damai terkait kasus tersebut.
"Tidak ada perdamaian atau permaafan dalam hukum pidana," kata Mahfud dalam cuitannya, Kamis, 23 Februari 2023.
Mahfud menekankan penganiayaan yang dilakukan anak pejabat harus diproses hukum. Dia juga mendorong ayah Mario Dandy diperiksa.
"Untuk perkara ringan memang ada restorative justice. Penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat ini harus diproses hukum. Secara hukum administrasi pejabat yang punya anak dalam tanggungan hedonis dan berfoya-foya harus diperiksa," ujarnya.
Selanjutnya: Sri Mulyani mengutuk...
Menkeu Sri Mulyani: Kami mengutuk
Sri Mulyani mengutuk penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu putra dari jajaran Kemenkeu Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).
“Kami mengutuk penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu putra dari jajaran kemenkeu direktorat jenderal pajak," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers, Jumat, 24 Februari 2023.
Sri Mulyani menyampaikan dan memanjatkan doa untuk D dapat segera mendapat kesembuhan. “Kami juga minta maaf kepada seluruh keluarga dan kepada saudara D atas kejadian ini yang sama sekali tak dapat dibenarkan,” katanya.
Penganiayaan tersebut, kata Sri Mulyani, merupakan masalah pribadi. Namun menurutnya berdampak pada persepsi masyarakat terhadap Kemenkeu.
"Dalam rangka untuk Kementerian Keuangan mampu melangsungkan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT saya minta untuk dicopot dari tugas dan jabatannya," kata Sri Mulyani.
Pejabat pajak minta maaf
Ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, sudah muncul ke publik pasca kejadian penganiayaan yang dilakukan anaknya ramai diperbincangkan. Pejabat pajak ini pun secara terbuka menyampaikan permohonan maaf termasuk siap diperiksa terkait harta kekayaannya. Berikut pernyataan lengkapnya.
Saya Rafael Alun Trisambodo, orang tua dari Mario Dandy dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga besar PBNU dan keluarga besar GP Ansor, dikarenakan perbuatan putra saya telah menyebabkan luka serius dan trauma yang mendalam. Saya selalu mendoakan kesembuhan Mas David.
Dalam kesempatan ini saya juga ingin menegaskan bahwa hal ini merupakan masalah pribadi keluarga kami dan kami akan mengikuti seluruh proses hukum yang berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya menyadari bahwa tindakan putra saya yang salah sehingga merugikan orang lain, mengecewakan dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Terkait pemberitaan mengenai harta kekayaan saya, sebagai bentuk pertanggungan jawab, saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki. Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
Saya juga meminta maaf kepada Kementerian Keuangan karena dengan adanya kejadian ini berpotensi menurunkan reputasi institusi dan kepercayaan publik yang telah dibangun selama ini. Sekali lagi saya meminta maaf atas kesalahan saya dan keluarga saya. Terima kasih.
GRACE GANDHI | UJI SUKMA MEDIANTI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.