Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sempat membahas situasi keamanan Laut Cina Selatan saat bertemu Penasihat Negara Cina Yang Jiechi di Beijing, Cina. Dalam pertemuan yang digelar Selasa pagi waktu setempat itu, kedua negara sepakat saling menghormati kedaulatan wilayah masing-masing.
"Kerja sama berbagai bidang juga ditingkatkan, antara lain pertanian, kelautan, pertahanan, industri, dan pertahanan," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 April 2016.
Luhut juga dijadwalkan bertemu para pemimpin dari sebelas perusahaan infrastruktur besar di Cina. Sebagian besar perusahaan tersebut sudah berinvestasi di Indonesia, seperti Power-China International Group Limited. "Mereka sudah punya investasi senilai Us$ 5 miliar di Indonesia," ujar Luhut.
Dari perusahaan tersebut, ada juga yang berinvestasi dalam proyek infrastruktur, seperti di Jatigade, Asahan, Jembatan Suramadu, juga proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menemui para petinggi perusahaan tersebut, Luhut akan memberi arahan terkait dengan kondisi keamanan, program pembangunan, dan peluang berinvestasi di Indonesia. "Termasuk soal terbukanya peluang baru, seperti di Papua."
Gubernur Papua Lukas Enembe yang ikut dalam delegasi turut menjelaskan peluang investasi asing, khususnya bidang infrastruktur di wilayahnya.
Luhut, mewakili pemerintah Indonesia, berjanji akan menyediakan iklim investasi yang baik bagi pengusaha Cina. "Mereka yang hadir dalam pertemuan itu tampak antusias tentang prospek berinvestasi di Indonesia," tuturnya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Duta Besar RI untuk Cina, Soegeng Rajardjo.
Luhut sebelumnya mengatakan bahwa kunjungannya ke Cina akan berlangsung dua hari. "Kunjungan ke Cina dalam rangka regular meeting kami," ucapnya di gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin kemarin. Kata Luhut, ia akan membahas sejumlah isu penting, seperti terorisme dan keamanan virtual.
YOHANES PASKALIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini