Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini kasus Covid-19 terjadi di Indonesia sudah didominasi oleh varian Omicron. Hal ini diakibatkan karakteristik varian tersebut yang memiliki daya tular jauh lebih cepat dari varian lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam 30 hari terakhir kasus Covid-19 varian Omicron 98 persen dan 2 persen varian lainnya," ujar Siti dalam siaran pers Kemenkes yang disiarkan secara daring, Rabu, 16 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak cuma Indonesia, Siti mengatakan varian Omicron juga mendominasi kasus Covid-19 di 170 negara lainnya. Secara angka, kasus Covid-19 varian Omicron mendominasi sebanyak 96,7 persen di dunia, Delta 3,3 persen, dan varian lainnya di bawah 1 persen.
Walau memiliki daya tular yang tinggi, Siti mengatakan tidak menimbulkan gejala yang parah seperti pada varian Delta.
"Orang yang vaksinasi lengkap bahkan bisa terinfeksi Omicron, tapi bergejala ringan atau tidak bergejala sama sekali. Ini Menunjukkan pentingnya vaksinasi yang harus diikuti penerapan protokol kesehatan," kata Siti.
Sebelumnya, akibat varian Omicron jumlah penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air menyentuh kisaran 57 ribu pada Selasa, 15 Februari 2022. Angka ini merupakan penambahan tertinggi sejak kasus Omicron masuk ke Indonesia sekaligus melebihi puncak kasus Delta yang terjadi pada 15 Juli 2021 dengan 56 ribu kasus.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 4.901.328, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020.
Sementara itu, pasien sembuh bertambah 26.747 orang sehingga, total pasien sembuh berjumlah 4.349.848 orang. Sedangkan pasien meninggal bertambah 134 orang. Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 145.455 orang.
Selain kasus Covid-19, pemerintah juga memantau ada 35.594 orang yang kini berstatus suspek. Selain itu, ada 582.828 spesimen terkait Corona yang diperiksa kemarin.
M JULNIS FIRMANSYAH