Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Kilas Balik Detik-detik Teror Bom di Candi Borobudur

Candi Borobudur pernah mengalami aksi teror bom pada 1985. Inilah detik-detik teror bom berdasarkan reportase majalah Tempo.

16 Juni 2022 | 14.00 WIB

Pemboman Candi Borobudur merupakan peristiwa terorisme bermotif jihad kedua yang menimpa Indonesia setelah pembajakan pesawat Garuda DC 9 Woyla oleh anggota Komando Jihad pada tahun 1981. Dok.TEMPO/Syahril Chili
Perbesar
Pemboman Candi Borobudur merupakan peristiwa terorisme bermotif jihad kedua yang menimpa Indonesia setelah pembajakan pesawat Garuda DC 9 Woyla oleh anggota Komando Jihad pada tahun 1981. Dok.TEMPO/Syahril Chili

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Candi Borobudur dalam sejarahnya pernah mengalami aksi teror bom pada 1985. Pengeboman tersebut membuat sembilan stupa yang tersusun dari 2.692 blok batu itu diperkirakan 60-70 persennya runtuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Aksi ini sempat ditulis majalah Tempo dengan judul Ledakan Malam di Borobudur yang terbit pada 26 Januari 1985. Ledakan teror bom Candi Borobudur dilaporkan terjadi 10 menit setelah petugas keamanan berpatroli, tepatnya pukul 01.30 Senin 21 Januari 1985.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satu menit kemudian ledakan kedua terdengar. Kali ini terlihat kepulan putih di sisi timur Candi Borobudur. Secara beruntun, kemudian terdengar beberapa ledakan lagi.

Ledakan terakhir, yang kesembilan, terdengar pada pukul 03.40, sepuluh menit setelah Kepala Kepolisian Resor Magelang, Daerah Istimewa Yogyakarta, tiba di tempat kejadian.

Tatkala para petugas naik ke candi, mereka menemukan pecahan batu berserakan di lantai dan tangga candi. Di sana-sini terlihat potongan tubuh patung Buddha tergeletak dengan kepala patah.

“Ada sembilan dari 72 stupa di Candi Borobudur yang diperkirakan menjadi sasaran ledakan,” kata Mayor Jenderal Soegiarto, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) VII/Diponegoro saat itu.

Tujuh stupa yang rusak terkena ledakan terletak di sisi timur. Tiga stupa di lantai 8, dua stupa di lantai 9, dan empat di lantai 10. Pukul 05.30, tim penjinak bahan peledak dari Batalyon Zeni Tempur Magelang, yang terdiri atas tujuh orang dan dipimpin Kapten Mardjono, tiba di candi.

Satu jam kemudian dua anggota tim Jihandak Kepolisian Daerah Jawa Tengah tiba. Di teras pertama dan kedua, tim penjinak bom menemukan dua bom berupa batangan dinamit yang belum meledak.

Melihat rumitnya pekerjaan, diperkirakan pelakunya tidak sendirian. Mengingat kompleks candi ditutup pukul 18.00, Soegiarto memperkirakan pemasangan bom itu dilakukan pada malam hari. 

NAUFAL RIDHWAN ALY

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus