Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TIGA santri laki-laki, usianya masih 12-13 tahun, duduk bersila di depan guru mereka seusai salat Jumat, akhir Agustus lalu. Sang guru, Taufiqul Hakim, mendengarkan mereka membaca kitab kuning—bertulisan huruf Arab gundul. Judulnya tak biasa, Amtsilati. Tak hanya mahir membacanya, ketiganya juga lancar menjelaskan hukum-hukum bacaan, seperti shorof dan nahwu. Aneh, santri di usia awal masa remaja itu sanggup melakukan apa yang belum tentu bisa dilakukan lulusan pesantren sekalipun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo