Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia telah memasuki periode terjadinya fenomena La Nina atau naiknya Suhu Muka Laut (SML). Saat fenomena ini terjadi, secara umum curah hujan di wilayah Indonesia akan meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa La Nina di Indonesia pada tahun 2021 akan memiliki kondisi yang identik dengan tahun 2020. Namun, dikalkulasikan akan terjadi perluasan wilayah terdampak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehubungan dengan itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito meminta sejumlah daerah mewaspadai La Nina. Hal ini dikarenakan fenomena tersebut dapat memicu bencana hidrometerologi.
Salah satu bencana yang seringkali terjadi akibat fenomena La Nina yaitu banjir. Curah hujan yang meninggi serta daya serap tanah terhadap air yang kurang optimal dapat menjadi faktor terjadinya banjir di berbagai wilayah. Selain itu, tingginya curah hujan akibat fenomena La Nina juga dapat mengikis tanah atau batuan penyusun lereng, menyebabkan tanah longsor.
Selain itu, hasil kajian La Nina 2020 yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan selama bulan November hingga Januari. Oleh karena itu, dengan memasuki minggu kedua bulan November, dapat teridentifikasi bencana-bencana yang sudah terjadi selama pekan sebelumnya. Hal ini dapat menggambarkan kondisi La Nina yang terjadi di Indonesia. Selama sepekan terakhir, berikut fenomena bencana alam yang terjadi:
1. Banjir bandang di Kota Batu Malang, Jawa Timur
Pada Kamis, 4 November 2021 Kota Batu Malang diterjang banjir bandang. Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno. Banjir ini mengakibatkan setidaknya lima lokasi mengalami kerusakan parah.
2. Banjir di Empat Desa di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat
Pada Kamis, 4 November 2021, terjadi banjir yang melanda 4 desa di Kabupdaten Melawi, meliputi Desa Tanjung Tengang, Desa Tanjung Sari, Desa Sungai Sampuk, dan Desa Lihai. Banjir ini menyebabkan kerugian materil sebanyak 1.945 unit rumah, serta membuat 725 warga Kab. Melawi masih mengungsi akibat terdampak bencana.
3. Banjir di Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Sejak Rabu, 3 November 2021 terjadi banjir yang merendam 6 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu. Banjir ini meluapnya sungai-sungai karena tak dapat menampung curah hujan yang tinggi, meliputi Sungai Sibau, Sungai Mendalam, dan Sungai Kapuas. Akibat dari bencana ini, BNPB mencatat setidaknya 1.084 unit rumah terendam oleh banjir, dengan total 6.524 jiwa terdampak banjir.
4. Puluhan Bencana Alam yang Landa Kota Bogor
Selama akhir pekan pada 6-7 November, Kota Bogor tercatat mengalami 24 bencana alam, dimana 11 diantaranya merupakan banjir limpasan (run-off) serta 9 tanah longsor. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang bertambah sebanyak 20 hingga 70 persen serta penyempitan aliran sungai.
5. Puluhan Bencana Alam yang Landa Kabupaten Banyumas
Menurut BPBD Banyumas, tercatat selama 22 Oktober 2021 hingga kini terjadi 27 kejadian bencana alam di kabupaten tersebut, dimana 21 di antaranya merupakan bencana tanah longsor, serta 4 bencana banjir. Menurut BPBD setempat, Banyumas memiliki 3 zona kejadian bencana, yaitu zona banjir, zona longsor, dan zona angin kencang.
6. Belasan Bencana Banjir dan Longsor di Kota dan Kabupaten Sukabumi
Pada Minggu, 7 November 2021, Kota Sukabumi diguyur oleh hujan deras sepanjang hari hingga mengakibatkan bencana banjir dan longsor. Menurut BPBD Kota Sukabumi, wilayah tersebut tercatat mengalami 11 bencana alam banjir dan longsor, dengan kondisi banjir merendam 6 kawasan di Sukabumi. Selain itu, banjir juga merendam ruas jalan akibat luapan air sungai yang berada di sekitarnya.
7. Banjir di Lima Desa di Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Aceh Tengah
Pada Sabtu, 6 November 2021, sebanyak 4 desa di Simeulue dan 1 desa di Aceh Tengah mengalami bencana banjir. Desa yang mengalami banjir di Kabupaten Simeulue yaitu Desa Leubang Hulu, Desa Abail, Desa Kuala Baro, dan Desa Suak Buluh, sementara banjir di Aceh Tengah terjadi di Desa Kampung Kuyun. Akibat banjir ini, di Desa Leubang Hulu saja tercatat 452 jiwa terdampak banjir. Sementara itu, banjir di Kampung Kuyun mengakibatkan terendamnya 57 hektar lahan sawah.
8. Banjir di Delapan Desa di Kabupaten Aceh Tenggara
Selain di Kabupaten Simeulue dan Aceh Tengah, Kab. Aceh Tenggara juga mengalami bencana banjir di delapan desa pada Sabtu, 6 November 2021 yang menyebabkan 187 rumah warga terendam. Seperti bencana banjir di wilayah lain, kejadian ini juga dipicu karena internsitas hujan yang tinggi sehingga debit air dari sungai yang berada di sekitarnya naik.
9. Belasan Bencana Alam di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
BPBD Kuningan mencatat bahwa selama seminggu terakhir hingga 4 November 2021, telah terjadi bencana alam di Kabupaten Kuningan sebanyak 16 kali. Bencana ini meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang, serta pohon tumbang. Kejadian longsor paling banyak terjadi di wilayah Ciniru yakni Desa Cijemit, Desa Cipedes dan Desa Longkewang. Termasuk bencana banjir juga sempat terjadi di Desa Kadatuan, Kecamatan Garawangi. Meskipun skala bencana terbilang kecil dan juga tidak menimbulkan korban jiwa, bencana ini menimbulkan berbagai kerusakan yang merugikan warga yang berada di wilayah terdampak bencana.
Sehubungan dengan banyaknya kasus bencana yang sudah terjadi bahkan di awal-awal fenomena La Nina, BMKG telah menginformasikan bahwa dampak La Nina akan mulai dirasakan pada bulan November, dengan puncaknya yang akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Maret 2022. Dengan demikian, seluruh wilayah perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh La Nina.
AQSHAL RAIHAN BUDIPUTRA | MAGANG