Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Marak Serangan Hacker Seperti Bjorka, Komisi I DPR RI Setuju Anggaran Rp624 Miliar untuk BSSN

Efek hacker Bjorka bikin DPR setujui pagu anggaran untuk BSSN pada 2023 sebesar Rp624 miliar. Kepala BSSN Hinsa Siburian berterima kasih.

22 September 2022 | 14.36 WIB

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian (tiga dari kanan) memberi penjelasan soal aksi kebocoran data yang dilakukan peretas Bjorka di Kantor Pusat BSSN, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa, 13 September 2022. Tempo/Fajar Pebrianto
Perbesar
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian (tiga dari kanan) memberi penjelasan soal aksi kebocoran data yang dilakukan peretas Bjorka di Kantor Pusat BSSN, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa, 13 September 2022. Tempo/Fajar Pebrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi I DPR RI menyetujui pagu anggaran belanja Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN  sebesar Rp624 miliar untuk 2023. Anggaran tersebut untuk melindungi ruang maya Indonesia dari serangan siber seperti yang dilakukan hacker Bjorka dan lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Anggaran belanja BSSN disahkan bersama anggaran belanja Badan Keamanan Laut atau Bakamla pada Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI hari ini, Kamis, 22 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Komisi I DPR RI menyetujui pagu alokasi anggaran atau yang biasa disebut pagu definitif RAPBN 2023 BSSN Rp 624.371.483.000," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto saat membacakan draf kesimpulan di Gedung DPR, Jakarta, 22 September 2022.

Kepala BSSN Hinsa Siburian yang hadir menerima putusan pagu anggaran untuk lembaganya di Tahun Anggaran 2023. “Kami terima kasih atas dukungan selama ini, kemudian hasil rapat ini, apapun ini adalah kondisi satu sisi tantangan memang untuk BSSN," kata Hinsa.

Komisi I DPR RI menyetujui pagu alokasi anggaran atau yang disebut pagu definitif RAPBN 2023 dengan rincian program dukungan manajemen Badan Siber dan Sandi Negara sebesar Rp407.146.873.000, dan Program keamanan dan Ketahanan Badan Siber dan Sandi Negara sebesar Rp217.224.610.000.

“Jadi setelah kami ketok akan serahkan lagi ke Badan Anggaran DPR Ri, disusun lagi semua, nanti dibacakan di paripurna,” ujar Utut.

Saat ini BSSN yang tergabung dalam tim khusus lintas lembaga terus menelusuri identitas peretas Bjorka yang heboh karena diduga mencuri data rahasia negara. BSSN bekerja sama dengan Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri melakukan penelusuran.

"Nanti mereka (Bareskrim) saya rasa akan bisa menjelaskan karena lebih teknis. Tapi  kami bantu juga. Jadi nanti ditunggu saja, karena ini terkait dengan forensik digital," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam konferensi pers di Kantor Pusat BSSN di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa, 13 September 2022.

Tapi saat dikonfirmasi tentang identitas Bjorka, apakah dari dalam atau luar negeri, apakah satu orang atau kerja tim, Hinsa hanya tersenyum dan enggan merinci lebih jauh. "Kalau yang (pertanyaan) itu, sedang kami telusuri ya," ujarnya.

Pemerintah sebelumnya telah mengakui ada kebocoran data. Menteri Komunikasi Johnny G Plate menyebut data yang beredar tersebut adalah data-data umum, tapi bukan data spesifik dan yang terbaru. "Sebagian data-data yang lama," kata dia.

Selain identitas, Hinsa menyebut pihaknya juga menelusuri isu apa tujuan utama dari Bjorka yang menyebarkan informasi yang disebutnya sudah diketahui semua pihak alias data umum. Hinsa pun tidak menampik ada informasi asli yang telah diungkap oleh Bjorka. 

"Saya tak katakan semuanya tidak valid, tapi ada juga yang valid," kata dia.

Namun Hinsa memastikan informasi vital nasional sampai sekarang masih dalam konfisi baik, meskipun ada insiden kebocoran data. Sistem elektronik untuk pelayanan masyarakat pun juga diklaim masih berjalan baik."Yang menjadi persoalan isu sekarang ini adalah masalah data, oleh Bjorka ini disebarkan sedemikian rupa," kata dia.

Sebelumnya Bjorka mengklaim memiliki data surat menyurat antara Presiden Jokowi dengan BIN. Bjorka juga telah mengunggah data pribadi sejumlah menteri dan pejabat publik lainnya.

EKA YUDHA SAPUTRA | FAJAR PEBRIANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus