Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Megawati: Saya Punya 10 Gelar Doktor Honoris Causa, Bukan dari Beli

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan sudah mendapatkan gelar doktor honoris causa (Dr HC) sampai 10 kali.

12 Desember 2024 | 12.31 WIB

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Perbesar
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan sudah mendapatkan gelar doktor honoris causa (Dr HC) sampai 10 kali. Ia bahkan mengklaim masih akan menerima empat sampai lima gelar itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya jelek-jelek, honoris causa. Tidak dibeli," kata Megawati dalam peluncuran dan diskusi buku Pilpres 2024 antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Jakarta, Kamis 12 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Megawati mengatakan, gelar itu didapatkan dari berbagai tindakan yang dilakukan. Ketika menjadi presiden, Megawati mengklaim membuat Mahkamah Konstitusi, membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan memisahkan TNI dan Polri dari ABRI. "Itu susah. Ini saya sampaikan supaya tahu," kata Megawati. 

Megawati mengaku ingin meneruskan gagasan kebangsaan sebagai Ketua Dewan Pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia misalnya sedang berjuang supaya stanza ketiga lagu Indonesia Raya bisa diterapkan. Menurut Megawati, hal itu penting untuk mengingatkan masyarakat Indonesia mengenai perjuangan para pahlawan. 

Sebelumnya, aktor dan pembawa acara Raffi Ahmad baru saja menerima gelar Doktor Honoris Causa (Dr. HC) atau doktor kehormatan dari Universal Institute of Professional Management atau UIPM di Thailand. Kabar ini disampaikan Raffi melalui unggahan di Instagram pribadinya pada Jumat, 27 September 2024.

Belakangan, netizen mempertanyakan UIPM yang memberikan gelar doktor kehormatan kepada Raffi Ahmad. Dalam penelusuran netizen, ditemukan kejanggalan terkait status akreditasi dan legalitas UIPM sebagai perguruan tinggi. Salah satu akun di media sosial X, @mazz***, menyoroti bagaimana UIPM mendapatkan akreditasi dari Sovereign Knightly Order of the Kingdom of Prussia, sebuah kerajaan yang tidak lagi ada. 

Adapun hasil investigasi Kemendikbudristek menemukan bahwa UIPM belum memiliki izin operasional di Indonesia.

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus