Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Meme Pecat Budi Waseso #MASJOKOBERANINGGAK Beredar  

Beredar gambar di sosial media yang menuntut pemecatan Inspektur Jenderal Polisi Budi Waseso, Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian.

5 Februari 2015 | 09.11 WIB

Meme Budi Waseso yang beredar di media sosial. Twitter.com
Perbesar
Meme Budi Waseso yang beredar di media sosial. Twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian kian memanas. Tak hanya politikus dan pejabat, publik pun turut memeriahkan melalui dunia maya. Sebelumnya, serangan meme -parodi gambar- menimpa pada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno atas ucapannya yang menyinggung. Pernah juga menyerang calon Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang menolak mengundurkan diri.

Kini publik tengah menyoroti tokoh baru. Beredar gambar di sosial media yang menuntut pemecatan Inspektur Jenderal Polisi Budi Waseso, Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian.Cuitan gambar bermula dari akun @KontraS yang mencuit gambar beserta kalimat "PECAT BUDI WASESO #MASJOKOBERANINGGAK" pada Kamis, 5 Februari pukul 1 dini hari.

Gambar berlatar merah putih, dangan karikatur Budi menggunakan rompi merah dan dasi bergaris-garis senada tersebut memuat 6 alasan mengapa Budi Waseso harus dipecat. Adapun alasan yang dikemukakan adalah:

1. Irjen Budi Waseso melakukan penangkapan di luar koordinasi dengan Pelaksana Tugas Kapolri Badrodin Haiti.

2. Penangkapan yang dilakukan oleh Bareskrim terhadap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto tidak sesuai prosedur hukum yang semestinya. Hal ini terbukti dengan tidak adanya surat pemanggilan terlebih dahulu sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat 2 KUHAP.

3. Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terjadi di bawah komando Irjen Budi Waseso merupakan penangkapan sewenang-wenang dan tidak sesuai prosedur yang tertuang dalam KUHAP.

4. Proses penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto diperintahkan oleh Irjen Budi Waseso adalah proses penangkapan yang melanggar UU Perlindungan Anak mengingat fakta bahwa sesaat setelah ditangkap, Bambang Widjojanto diborgol di depan putrinya. Putrinya pun sempat dibawa serta ke Bareskrim sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

5. Irjen Budi Waseso merupakan sosok yang partisan sehingga menyebabkan ia tidak profesional. Hal ini terbukti dengan pernyataan Budi Waseso yang mengaku bahwa dirinya adalah anak buah Komjen Pol Budi gunawan (tersangka kasus rekening gendut) yang mana sudah diketahui bahwa beliau sangat dekat dengan Megawati Soekarnoputri.

6. Pernyataan mantan Wakapolri Komjen Oegroseno menyebutkan bahwa pengankatan Irjen Budi Waseso sebagak Kepala Bareskrim Polri sarat kepentingan politik. Sebab, Budi tidak memenuhi syarat unutk diangkat menjabat kepala Bareskrim Polri, yang seharusnya posisi itu dijabat oleh orang yang pernah menjadi Kapolda Tipe A atau Tipe B.

Selain itu, tersiar pula kabar Budi Waseso sebagai calon besan Budi Gunawan. Putri Budi diberitakan merupakan kekasih Hervianov, putra BG. Ia pun dikabarkan akan mendapat kenaikan pangkat menjadi Komjen, dan diikutsertakan dalam bursa calon Kapolri baru pengganti Budi Gunawan.

URSULA FLORENE SONIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus