Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengingatkan soal etika ketimuran saat menanggapi kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada atau BEM UGM yang menobatkan dirinya sebagai ‘Alumni UGM Paling Memalukan'.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya sudah mengingatkan, kita ada etika sopan santun ketimuran,” kata Jokowi saat ditemui di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, pada Senin, 11 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apa itu etika ketimuran?
Istilah etika ketimuran dapat dirunut dari kata “etika” dan “timur”. Etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan buruk atau nilai serta tentang moral. Timur, selain untuk menunjukkan arah mata angin, juga berarti orang atau bangsa Asia. Sedangkan menurut KBBI, ketimuran dimaknai sebagai segala sesuatu mengenai benua atau bangsa Asia.
Dengan demikian, berdasarkan etimologi tersebu,t dapat disimpulkan etika ketimuran merupakan nilai maupun moral yang dimiliki atau yang menjadi ciri masyarakat timur alias Asia. Salah satu nilai atau moral orang-orang timur, termasuk di Indonesia, adalah sopan santun.
Dikutip dari Antara, bangsa Indonesia sejak dahulu dikenal santun, ramah, dan saling menghargai satu sama lain. “Negeri ini sangat menonjolkan budaya ketimuran yang terkenal dengan penghormatan dan penghargaan pada etika yang luhur didasari atas tata krama yang baik,” tulis Antara pada Maret 2013.
Ada banyak etika ketimuran berupa sopan santun yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara berdiri, cara berjalan, cara duduk, hingga cara bicara ternyata memiliki etika.
Di Indonesia, berbicara kental dengan adat dan sopan santun yang menjadi ciri masyarakat secara umum. Etika ketimuran ini disebut papan-empan-adepan. Artinya, dianjurkan untuk berbicara yang sopan dan menghindari perkataan kotor dan menyakitkan hati.