Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu membantah bahwa mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, adalah keponakannya. "Saya tidak tahu. Itu, lah, hoaks-hoaks gak jelas," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Isu Faisal Amir menjadi kemenakan Ryamizard berhembus di media sosial usai demo ribuan mahasiswa menolak undang-undang kontroversial di depan Gedung DPR/MPR, pada 24 September 2019. Dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh, Faisal ditemukan mengalami luka parah di bagian kepala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabar hubungan Faisal Amir dan Ryamizard yang tersebar di media sosial ini pun disertai pesan-pesan yang menyudutkan pihak kepolisian.
Ryamizard berujar sudah mengetahui siapa yang memainkan isu Faisal Amir adalah keponakannya. Namun dia enggan mengambil jalur hukum. "Saya tahu orangnya," ujarnya.
Faisal ditemukan terkapar dengan luka di kepala di tengah kericuhan yang terjadi antara massa demonstran dengan aparat keamanan pada 24 September. Faisal adalah koordinator aksi dari kampusnya. Sebelum ditemukan terluka, dia pamit menjemput rekannya yang belum kembali ke titik kumpul mahasiswa di restoran Pulau Dua, dekat Hotel Sultan.
Dari hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, Faisal mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah. Tim dokter memperkirakan Faisal harus dirawat inap hingga enam bulan ke depan.