Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Menristekdikti Wacanakan Datangkan Rektor Asing pada 2020

Menristekdikti mengatakan akan mulai mendatangkan rektor asing pada 2020.

26 Juli 2019 | 14.50 WIB

Menristekdikti Mohamad Nasir menjadi pembina upacara pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, 2 Mei 2019. Taman siswa merupakan sekolah pertama yang didirikan di Indonesia pada 3 Juli 1922.  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Perbesar
Menristekdikti Mohamad Nasir menjadi pembina upacara pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, 2 Mei 2019. Taman siswa merupakan sekolah pertama yang didirikan di Indonesia pada 3 Juli 1922. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, mengatakan saat ini kualitas perguruan tinggi di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain. Karena itu, wacana mendatangkan rektor asing ia nilai harus segera dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya harapkan mulai 2020 sudah diumumkan kepada publik. Ya jangan banyak-banyak lah, cukup di dua atau berapa (perguruan tinggi), untuk empat tahun ke depan," kata Nasir saat ditemui di Kantor Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasir mengatakan wacana ini sebenarnya sudah ada sejak 2015. Berdasarkan hasil pengamatan Nasir di sejumlah perguruan tinggi di luar negeri, sosok rektor asing bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas kampus itu.

Di Indonesia, wacana ini belum pernah terjadi. Bahkan dosen asing saja baru mengajar secara terbatas dan bukan merupakan bagian dari staf pengajar langsung di kampus. "Di dalam negeri itu sumbernya, dosennya. Kalau dosen sifatnya homogen, itu tak akan maju dan rata-rata perguruan tinggi di Indonesia sifatnya homogen," kata Nasir.

Meski dibutuhkan, Nasir menegaskan tak akan sembarangan memilih rektor dari luar negeri. Sosok yang dipilih nanti harus memiliki rekam jejak kepemimpinan yang bagus di perguruan tinggi sebelumnya. "Jangan sampai kampus di Indonesia jadi kelinci percobaan dia," kata Nasir.

Sebelumnya Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, mengungkap wacara Jokowi mendatangkan rektor asing ke Tanah Air. Jokowi mengemukakan hal ini saat bertemu seniman di Istana Bogor pada Rabu, 17 Juli 2019.

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus