Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Minim Dukungan, Humas Polri Galang Petisi Tolak Copot Buwas  

Sebelumnya muncul petisi lain yang menganggap Budi Waseso melemahkan gerakan antikorupsi.

3 Agustus 2015 | 21.40 WIB

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol Budi Waseso, menjadi salah satu nama calon Kapolri.  Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menjaring enam komisaris jenderal yang akan diajukan menjadi pengganti Budi Gunawan, yang tidak kunjung dilan
Perbesar
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol Budi Waseso, menjadi salah satu nama calon Kapolri. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menjaring enam komisaris jenderal yang akan diajukan menjadi pengganti Budi Gunawan, yang tidak kunjung dilan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi Humas Markas Besar Kepolisian mempromosikan petisi penolakan pencopotan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso di situs Change.org. Melalui akun Facebook, Humas Polri meminta agar masyarakat menolak upaya pencopotan Waseso.

Akun tersebut menyatakan Polri bukan lembaga swadaya masyarakat yang bisa asal copot jabatan. Menurut akun itu, ada hierarki dan pencapaian tertentu untuk menjabat dalam institusi tersebut. "Bagi mitra Humas dan simpatisan Polri, silakan ramaikan petisi berikut," tulis akun itu, Sabtu, 25 Juli 2015, dengan mencantumkan link situs petisi Change.org.

Setelah ramai mengenai petisi pencopotan Waseso, tiga hari lalu muncul petisi tandingan. Petisi yang digagas oleh Komite Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi itu justru menolak pencopotan Waseso. Komite tersebut menilai bahwa pihak yang menginginkan pencopotan Waseso sebagai Kabareskrim tak paham hukum.

Mereka menilai apa yang dilakukan Waseso sudah sesuai dengan hukum yang ada. "Tak ada alasan untuk mencopot Buwas sebagai Kabareskrim," kata penggagas petisi, Haris Pratama. Hingga Sabtu sore, jumlah pendukung petisi ini baru mencapai 50 orang. 

Petisi dukungan terhadap Waseso sebelumnya juga sudah dibuat oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane dan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala menggagas petisi berjudul Dukung Kabareskrim Budi Waseso Menegakkan Hukum Tanpa Tebang Pilih. Dalam petisi tersebut dijelaskan alasan dukungan untuk Waseso. 

Partisipan petisi tersebut saat ini sudah hampir mencapai 7 ribu orang. Targetnya, kata Neta, ada satu juta penanda tangan. Petisi dukungan tersebut tidak akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo untuk ditindaklanjuti.

Perang petisi dimulai saat ribuan netizen menandatangani petisi seruan pencopotan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso di laman www.change.org/copotbuwas

Netizen menuntut Presiden Joko Widodo dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mencopot Budi Waseso karena dianggap melakukan pelemahan gerakan antikorupsi. Sejak diluncurkan 15 Juli 2015, jumlah orang yang mendukung pencopotan Waseso mencapai 17.500.

FAIZ NASHRILLAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anton Septian

Anton Septian

Menjadi wartawan Tempo sejak 2007. Saat ini Redaktur Eksekutif Tempo. Sebelumnya Redaktur Eksekutif Tempo.co dan Redaktur Eksekutif majalah Tempo. Banyak meliput isu politik dan hukum serta terlibat dalam sejumlah proyek investigasi. Asia Journalism Fellowship 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus