Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Nonton Yowis Ben, Jokowi Bangga Film Berbahasa Daerah

Saat di Malang, Jokowi menyempatkan menonton film Yowis Ben bersama sejumlah menteri.

29 Maret 2018 | 09.43 WIB

Gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat warga memotret dirinya dalam acara pembagian sertifikat tanah di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 26 Maret 2018. Dalam kunjungan hari kedua di Kalimantan Selatan, Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga sertifikat tanah. Foto: Biro Pers Setpres
material-symbols:fullscreenPerbesar
Gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat warga memotret dirinya dalam acara pembagian sertifikat tanah di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 26 Maret 2018. Dalam kunjungan hari kedua di Kalimantan Selatan, Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga sertifikat tanah. Foto: Biro Pers Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Malang - Presiden Joko Widodo menyambut kehadiran sineas muda yang kreatif memproduksi film. Seperti film karya YouTuber Bayu Skak berjudul Yowis Ben.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Senang ada sebuah film berbahasa Jawa Timur-an. Tapi ada terjemahan bahasa Indonesia. Jadi semua tahun alur ceritanya," kata Presiden Jokowi setelah menonton film di Studio 4 CinemaXX, Malang Town Square, Rabu malam, 28 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film yang diproduksi di Malang ini menarik perhatian Jokowi. Ia menonton bersama sejumlah pejabat negara, sineas, dan pelaku industri perfilman, antara lain Pramono Anung, Muhadjir Effendy, dan Luna Maya.

"Film anak muda, wajib ditonton anak muda," ucap Jokowi sembari menuturkan alur ceritanya bagus dan memancing penonton untuk tertawa.

Selama dua tahun terakhir, produksi film dan jumlah penonton melonjak. "Terjadi lompatan jumlah penonton dan produksi film," ujarnya.

Gedung bioskop, kata dia, bertambah 50 persen. Produksi film juga melonjak sampai 40 persen dari sebelumnya 10 persen. "Lompatan besar dalam kurun waktu dua tahun ini sampai kekurangan kru film," ujarnya.

Untuk menjawab kebutuhan industri film, pemerintah tengah menyiapkan siswa SMK jurusan film dengan memperbaiki sarana dan prasarana serta guru yang memadai. Saat ini terdapat 120 SMK dengan jurusan film. Namun, untuk sementara, pemerintah akan merevitalisasi 18 SMK lebih dulu.

"Saya sudah minta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar diselesaikan." Film nasional, ucap dia, semakin banyak di bioskop. "Jumlah penonton bagus. Membuat film untung."

Penulis skenario sekaligus sutradara film Yowis Ben, Bayu Skak, mengaku bangga Presiden Jokowi datang menonton bareng filmnya.

Menurut dia, merilis film susah, apalagi berbahasa daerah Jawa. Jadi, ia mengaku bangga filmnya diapresiasi Presiden Jokowi. "Alhamdulillah berhasil. Seratus layar dan ditonton 980 ribu orang," tutur Bayu.

Film ini diluncurkan agar masyarakat tak melupakan bahasa ibu. Saat ini, ucap dia, bahasa Jawa mulai luntur. "Kita mulai melupakan bahasa dan budaya daerah," ujarnya.

Ia berharap ke depan bermunculan film berbahasa daerah dan ditayangkan di gedung bioskop, sehingga bisa mengenali teman dan budaya daerah lain.

Bayu akan membuat sekuel film Yowis Ben tahun depan. Saat ini, masih ada lima kota yang memutar film ini.

EKO WIDIANTO

Widiarsi Agustina

Widiarsi Agustina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus