Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan akan mengevaluasi dukungan ke Partai Gerindra. Jika, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak memilih Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi calon wakil Presiden atau Cawapres Prabowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kalau Bang Zulkifli Hasan tidak dipilih, kami meminta Pak Prabowo tidak mengambil cawapres dari unsur parpol. Baik itu Demokrat atau PKS. Kami pasti menolak AHY atau Salim Segaf menjadi cawapres Prabowo," kata Yandri saat dihubungi Tempo pada Senin, 6 Agustus 2018.
Sebelumnya, nama Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) santer dibicarakan bakal menjadi cawapres Prabowo. Spekulasi ini menguat setelah Demokrat bergabung dengan Gerindra dalam satu kapal.
Di sisi lain, PKS juga masih ngotot menyorongkan kadernya yaitu Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri sebagai cawapres Prabowo. Nama Salim Segaf merupakan rekomendasi Ijtima Ulama yang dihelat oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa.
Yandri mengatakan PAN lebih setuju jika Prabowo menunjuk cawapres dari luar partai koalisi. Misalnya, Ustad Abdul Somad, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Ia menuturkan PAN sudah menyampaikan uneg-uneg ini ke Prabowo. "Sekarang kami masih lobi-lobi untuk menemukan kata sepakat. Kami terus bertemu dengan koalisi pendukung (Prabowo)," kata Yandri.
Sampai sekarang, PAN memang belum tegas menyatakan dukungan untuk Joko Widodo atau Prabowo Subianto. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, dukungan partainya akan ditentukan pada rapat kerja nasional yang semula akan dihelat pada 6-7 Agustus di Jakarta. Salah satu poin yang menjadi pertimbangan adalah siapa cawapres Prabowo.