Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sosial

Antara Merayakan dan Menyepikan Maulid Nabi

Maulid Nabi Muhammad diperingati dengan cara berbeda. Ada yang membagikan mainan anak, ada yang tak merayakan sama sekali.

30 September 2023 | 00.00 WIB

Pawai mengelilingi kawasan Pejambon dan Gambir dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Jakarta, Oktober 2022. Tempo/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Pawai mengelilingi kawasan Pejambon dan Gambir dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Jakarta, Oktober 2022. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Maulid Nabi Muhammad SAW yang tahun ini jatuh pada 28 September dirayakan dengan aneka cara di berbagai negara, termasuk membagi-bagikan mainan untuk anak-anak di Mesir.

  • Arab Saudi, tanah kelahiran Rasul, menghormati sang Rasul dengan tidak merayakan hari kelahirannya.

  • Deina Abdelkader, peneliti Pusat Kajian Timur Tengah di Harvard University, menulis perbedaan cara pandang di Islam soal penghormatan bagi Nabi Muhammad.

Sebagian besar umat Islam di seluruh dunia merayakan kelahiran Nabi Muhammad pada hari ke-12 bulan ketiga dalam kalender Islam, Rabi'ul Awwal. Tahun ini jatuh pada 28 September 2023. Bagi muslim, perayaan yang biasa disebut Maulid Nabi ini, seperti banyak perayaan Islam lainnya, merupakan tanda penghormatan dan pemujaan terhadap Nabi Muhammad, yang diyakini sebagai utusan Tuhan.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus