Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pratikno Klaim Hubungan Jokowi dan PDIP Saat Ini Baik-baik Saja

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengklaim hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri baik-baik saja.

3 April 2024 | 14.00 WIB

Menteri Sekretaris Negara Pratikno ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perbesar
Menteri Sekretaris Negara Pratikno ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno angkat bicara mengenai hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini. “Baik-baik saja,” kata dia saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 3 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ketika ditanya status Jokowi sebagai kader di partai banteng dan komunikasi Presiden dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, Pratikno hanya menjawab dengan menegaskan bahwa keadaannya baik-baik saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden, yang secara formal masih merupakan kader PDIP, disebut-sebut pecah kongsi dengan partainya akibat perbedaan pilihan politik di Pilpres 2024. Putra Jokowi - Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto. Sementara PDIP mengusung eks Gubernur Jawa Timur sebagai calon presiden.

PDIP dalam berbagai kesempatan mempersoalkan dugaan keterlibatan Jokowi memenangkan Prabowo-Gibran mulai dari putusan Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia capres-cawapres hingga politisasi program pemerintah seperti bantuan sosial.

Terbaru, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol, yakni Golkar dan PDIP.

"Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri powerful," kata Hasto dalam kegiatan Bedah Buku 'NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971' karya Ken Ward (1972) yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024, dikutip keterangan tertulis.

Menteri itu, kata Hasto, ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Ryaas Rasyid, mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, ditugaskan untuk membujuk Megawati Sukarnoputri, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. 

Jokowi menanggapi pernyataan Hasto dengan guyonan. Walau Presiden memberi peringatan soal narasi tersebut.

"Bukannya Partai Golkar? Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut.. masak semua mau direbut semuanya? Jangan. Jangan seperti itu," kata Jokowi saat ditemui usai melepas bantuan kemanusiaan di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu, 3 April 2024.

 Ketika ditanya apakah isu itu tidak benar, Jokowi kembali mengatakan, "jangan seperti itu."

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pernyataan Hasto soal Presiden mau mendongkel Ketua Umum PDIP sebagai sinyal ekses pecah kongsi Jokowi dan PDIP – walau ‘jeroan politik’ itu sulit dipastikan kebenarannya. Namun dia meyakini hubungan Jokowi dan PDIP sulit diselamatkan karena pengkhianatan.

“Luka mendalam PDIP ini sepertinya akan dibawa sampai mati terutama oleh konstituen ideologis PDIP,” kata Adi dihubungi pada Rabu, 3 April 2024.

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus