Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Priyo Budi Santoso ke Berkarya karena Terhipnotis Trah Soeharto

Priyo Budi Santoso akhirnya resmi menjadi Sekretaris Jenderal Partai Berkarya. Priyo mengaku terhipnotis trah Soeharto.

13 April 2018 | 10.42 WIB

Sekjen Partai Berkaya Priyo Budi Santoso menjawab pertanyaan media terkait keputusannya meninggalkan Partai Golkar di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, 12 April 2018. Tempo/Imam Hamdi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sekjen Partai Berkaya Priyo Budi Santoso menjawab pertanyaan media terkait keputusannya meninggalkan Partai Golkar di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, 12 April 2018. Tempo/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Priyo Budi Santoso akhirnya resmi menjadi Sekretaris Jenderal Partai Berkarya. Priyo meninggalkan Partai Golkar yang telah lama membesarkan namanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Keputusan Priyo meninggalkan Golkar, karena dirinya menganggap Berkarya dipimpin langsung oleh keturunan trah mantan presiden Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Partai berkarya ini murni dipimpin oleh trah Soeharto. Ini yang ikut menghipnotis saya,” kata Priyo mengungkapkan alasannya masuk ke Berkarya di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Kamis, 12 Maret 2018.

Selain itu, Priyo menganggap keputusannya meninggalkan Golkar adalah takdir sejarah. Dia menganggap mendapatkan kehormatan mendapatkan tawaran langsung masuk partai Berkarya oleh Tommy, yang menjabat ketua umum partai itu.

Priyo mengatakan telah diminta masuk ke Berkarya sejak dua pekan lalu. Namun, baru Jumat pekan kemarin dia resmi bergabung. Bahkan, sebelum menyatakan resmi bergabung, Priyo meminta waktu selama empat hari untuk merenung. “Beliau (Tommy) mempersilakan untuk berpikir, menimbang dan salat istikharah,” ujarnya.

Menurut dia, memang tidak mudah meninggalkan Golkar setelah 17 tahun dia berada di partai tersebut. Apalagi, Priyo pernah menempati posisi sentral di tubuh Golkar, dengan menjabat sebagai wakil ketua umumnya. “Saya ikut membesarkan partai Golkar. Saya kemarin kalah bertarung pada zaman Munas (Musyawarah Golkar di Bali) termasuk dengan Airlangga (Ketum Golkar saat ini).”

Priyo Budi Santoso menuturkan antara Golkar dan Berkarya hampir tidak ada perbedaan dalam platform partai. Namun, kata dia, ada perbedaan tipis sehingga hatinya mau berlabuh ke Berkarya, karena melihat figur Tommy Soeharto sebagai komandan tertingginya. “Yang menjadi pertimbangan utama saya memutuskan pindah ke Berkarya untuk mendampingi putra bungsu Pak Harto,” ujarnya.

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus