Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Riezky Aprilia: Megawati Tak Berniat Gantikan Saya dengan Harun

Riezky Aprilia dan Harun Masiku adalah calon legislatif PDIP yang sama-sama berasal dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I.

7 Februari 2020 | 16.46 WIB

Kader PDIP Riezky Aprilia memberikan keterangan usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus Harun Masiku di gedung KPK, Jumat, 7 Februari 2020. TEMPO/Rosenno Aji
Perbesar
Kader PDIP Riezky Aprilia memberikan keterangan usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus Harun Masiku di gedung KPK, Jumat, 7 Februari 2020. TEMPO/Rosenno Aji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR Riezky Aprilia meyakini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak berniat menggantikan dirinya dengan Harun Masiku. Ia mengatakan sebagai sesama perempuan tak mungkin ada niatan seperti itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Enggak ada lah. Partai ini kan Ibu Ketua Umumnya itu perempuan, saya perempuan, Ketua DPR perempuan (Puan Maharani, Anak Mega), semua perempuan. Masa (disuruh mundur), ya enggak lah," kata Riezky seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Riezky mengatakan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga tak pernah memintanya mundur. "Enggak ada, enggak ada," kata dia.

KPK memeriksa Riezky dalam kasus suap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka penyuap Wahyu, Harun Masiku. Harun diduga menyuap Wahyu Rp 900 juta untuk memuluskan jalannya menjadi anggota DPR lewat jalur pergantian antarwaktu.

Riezky dan Harun adalah calon legislatif PDIP yang sama-sama berasal dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I. Di daerah pemilihan itu pada Pemilu 2019, caleg PDIP Nazarudin Kiemas mendapatkan satu kursi di DPR. Namun, ia meninggal pada Maret 2019.

Sebagai pengganti Nazarudin, KPU menetapkan Riezky Aprilia yang mendapatkan suara kedua terbanyak dengan 44.402 suara. Penetapan ini sesuai dengan Peraturan KPU

Namun, PDIP menginginkan agar suara yang diperoleh Nazarudin dialihkan ke Harun yang hanya mendapatkan 5.878 suara. PDIP sampai tiga kali mengirimkan surat ke KPU untuk mengalihkan suara Nazarudin ke Harun. Surat permohonan ditandatangani oleh Megawati dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Meski adanya surat permohonan itu, KPU kukuh menetapkan Riezky untuk menggantikan Nazarudin. KPK menduga Harun menyuap Wahyu untuk mengubah keputusan KPU tersebut dan melancarkan jalannya ke DPR.

Riezky Aprilia berdalih tidak tahu soal pergantian antarwaktu yang diupayakan oleh partainya. "Bagaimana mau mundur, suara saya tertinggi di PDIP Sumatera selatan. Alhamdulillah amanat partai saya jalankan," kata dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus