Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita atas meninggalnya 2 mahasiswa Universitas Halu Oleo Sultra setelah demo kemarin.

27 September 2019 | 14.46 WIB

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 27 September 2019. Dalam keterangan persnya presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya korban mahasiswa & turut berduka atas terjadinya gempa Maluku. Presiden juga mengegaskan agar tidak ada lagi tindakan represif aparat kepada aksi mahasiswa dan dilakukan investigasi kepada korban penembakan. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 27 September 2019. Dalam keterangan persnya presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya korban mahasiswa & turut berduka atas terjadinya gempa Maluku. Presiden juga mengegaskan agar tidak ada lagi tindakan represif aparat kepada aksi mahasiswa dan dilakukan investigasi kepada korban penembakan. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan dukacita atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, yaitu Randi dan Yusuf Kardawi, saat berunjuk rasa menolak undang-undang kontroversial di Gedung DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya atas nama pemerintah menyampaikan dukacita dan berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi," kata Jokowi usai salat Jumat di masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran atas persitiwa ini. Ia berharap yang diperjuangkan almarhum memberi kebaikan untuk Indonesia.

"Semoga apa yang diperjuangkan oleh ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi ini menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi-Nya," ucapnya.

Selain itu, Jokowi memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian untuk menginvestigasi penyebab kematian keduanya.

Jokowi menuturkan, Kapolri sudah melapor kepadanya dan menyampaikan jika petugas yang menjaga jalannya unjuk rasa di sana tidak diperintahkan membawa senjata. Atas dasar inilah Jokowi ingin ada investigasi. "Saya perintahkan juga agar menginvestigasi seluruh jajarannya," kata dia.

Menurut Jokowi, ia sudah memerintahkan Kapolri untuk menginstruksikan jajarannya agar tidak represif saat menghadapi demonstran.

Di sisi lain, Jokowi menyatakan tidak mudah bagi Kapolri mengatur ribuan personel polisi di seluruh Indonesia. Ia meminta agar tidak berspekulasi tentang siapa sebenarnya pelaku yang menyebabkan dua mahasiswa ini tewas.

"Kan, menyangkut ribuan personel, ribuan personel di seluruh tanah air dan sampai sekarang tidak dan belum, yang menembak itu juga belum (ketahuan) jadi jangan ditebak-tebak lebih dulu sebelum investigasi selesai," ujarnya.

Sebelumnya, unjuk rasa mahasiswa menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP dan UU KPK di Gedung DPRD Kendari ini berakhir ricuh. Randi tewas setelah diduga sebutir peluru mengenai dada bagian kanan.

Sementara itu, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Yusuf Kardawi sempat kritis dan dirawat di RSUD Bahteramas Kendari karena mengalami luka parah di kepala akibat bentrokan.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus