Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia. Dalam penampilannya, Sandi mengenakan kopiah. Momen tersebut dimanfaatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyindir kebiasaan baru Sandiaga Uno itu sejak Pilkada DKI.
"Coba kalian lihat, (Sandiaga) selalu pakai kopiah dia sekarang," ujar Wapres JK yang disambut tawa oleh peserta konggres, tak terkecuali Sandi, di Hotel Sahid, Jakarta, Senin, 24 April 2017.
Wapres JK menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud mengkritik Sandi soal ia tiba-tiba rajin mengenakan kopiah. Sebaliknya, ia ingin mengatakan bahwa kopiah sepertinya membawa keberuntungan bagi Sandi.
Baca: 3 Wejangan Wapres JK ke Sandiaga Uno di Kongres Ekonomi MUI
Sebab, menurut Wapres JK, Sandi memenangi Pilkada DKI Jakarta begitu rajin mengenakan kopiah. Ia tidak tahu apakah Sandi akan memenangi Pilkada DKI Jakarta jika jarang mengenakan kopiah seperti dulu.
"Itu tandanya kopiah penting," ujar JK sambil terkekeh.
Pantauan Tempo di lokasi, Sandi memang hadir ke penutupan Konggres Ekonomi Umat MUI dengan kopiah. Selain itu, ia juga mengenakan kemeja batik lengan panjang dan celana bahan.
Dalam kesempatan itu, Wapres JK juga memberi wejangan kepada Sandi soal prioritas program DKI Jakarta. Pertama, soal kesenjangan ekonomi di Jakarta. Menurutnya, salah satu tugas Sandi bersama pasangannya, calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, adalah memastikan kesenjangan ekonomi tidak makin lebar di Jakarta.
Baca: HIPMI Syukuran, Sandiaga Bicarakan Program Rumah DP Nol Rupiah
Wapres JK berkata Jakarta adalah salah satu contoh kota di Asia yang perbedaan warga miskin dan kaya-nya begitu jelas. Dengan kata lain, yang kaya benar-benar keliatan kaya, yang miskin benar-benar terlihat miskin. Kota lain yang seperti Jakarta, kata JK, adalah Manila di Philipina dan Calcuta di India.
"Itu tugasnya Sandi (untuk mencari solusinya). Dia sudah angguk-angguk (mengiyakan) itu," ujar JK.
Pesan terakhir JK kepada Sandi adalah terkait redistribusi aset. Ia menyampaikan, apabila nantinya Sandi menerapkan kebijakan redistribusi aset di Jakarta untuk meratakan perekonomian warga, maka jangan sampai aset diterima oleh pihak yang salah. Sebab, pengalaman di tahun 90an membuktikan bahwa banyak aset tidak dikelola oleh orang yang pas pasca krisis 98.
"Akhirnya aset malah dikelola yang punya uang saja, ke pengusaha besar lagi. Redistribusi aset itu kan harusnya ke umat. Sandi pasti tahu itu," ujar JK mengakhiri.
ISTMAN MP
Baca: Sandiaga Uno Tangkal Penyakit dengan Ramuan Spesial
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini