Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Satgas Klaim Ada Perbaikan Penanganan Covid-19 Dari Kebijakan PPKM

"PPKM sudah dua tahap belum menunjukkan hasil yang besar. Tetapi bahwa terjadi perbaikan," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito.

8 Februari 2021 | 17.22 WIB

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito berbicara dalam sebuah konferensi pers, Jakarta, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/Katriana)
Perbesar
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito berbicara dalam sebuah konferensi pers, Jakarta, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/Katriana)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid 1 dan 2 yang berjalan sejak 11 Januari 2021 tak memberi hasil yang signifikan. Meski begitu, Satgas mengatakan ada sedikit perbaikan dalam penanganan Covid-19 selama PPKM dijalankan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"PPKM sudah dua tahap belum menunjukkan hasil yang besar. Tetapi bahwa terjadi perbaikan iya. Yang penting adalah keterisian tempat tidur dan ruang isolasi dan ICU pada PPKM ini keterisiannya berkurang," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring, Senin, 8 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wiku mengatakan hal ini juga didukung oleh penambahan jumlah tempat tidur yang dilakukan oleh pemerintah untuk rumah sakit di daerah-daerah. Dari data Kementerian Kesehatan, sejak 25 Januari 2021, pemerintah telah menambah sekitar 13 ribu tempat tidur. Terbanyak untuk isolasi sekitar 11 ribu.

Wiku mengatakan secara jumlah kasus positif Covid-19 sebenarnya sejak PPKM diterapkan sudah mulai melandai meski tak besar. "Sebagai evaluasi kita harus memastikan PPKM Jawa Bali harus lebih ditekankan, khususnya terkait kedisiplinan protokol kesehatan di masyarakat," kata Wiku.

Wiku mengatakan tingginya angka kasus Covid-19 selama PPKM terjadi karena dua hal. Pertama adalah karena adanya liburan akhir tahun yang meningkatkan jumlah pasien. Wiku menyebut selama liburan akhir tahun itu aktivitas masyarakat tinggi dan terjadi penularan.

Alasan kedua adalah adanya beberapa daerah, seperti Jawa Barat, yang pencatatan kasusnya baru masuk ke pusat. "Penggabungan data itu membuat (angka kasus) tinggi. Penularan memang sedang tinggi. Dan ini harus kita rem agar fasilitas kesehatan jangan sampai tak mampu menampung yang sedang sakit," kata Wiku ihwal kebijakan PPKM.

Pemerintah resmi menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro mulai 9 Februari 2021 hingga 22 Februari 2021  Ini merupakan perpanjangan PPKM jilid 1 dan 2 yang sudah berjalan sejak 11 Januari 2021 di Jawa dan Bali

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus