Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Siap-siap Seleksi CASN 2024 Dibuka Luas untuk Fresh Graduate, Berapa Formasinya?

Seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024 akan dibuka luas untuk lulusan baru atau fresh graduate.

13 Desember 2023 | 11.30 WIB

Ilustrasi Fresh Graduate. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Fresh Graduate. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024 akan dibuka luas untuk lulusan baru atau fresh graduate.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Azwar menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir tidak ada rekrutmen yang luas bagi anak-anak muda Indonesia yang baru lulus. Jumlahnya dinilai tidak signifikan karena baru mencakup 20 persen dari keseluruhan formasi yang dibuka atau sekitar 28.000 posisi yang ditawarkan bagi fresh graduate.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena itu, kami laporkan perlunya fresh graduate dalam jumlah besar tahun depan, tetapi (jumlahnya) belum diputuskan karena masih terus dikaji dan didalami,” kata dia usai mengikuti Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo terkait Rencana Rekrutmen ASN Tahun 2024, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 12 Desember 2023.

Menurut Azwar, Presiden Jokowi telah menginstruksikan Kemenpan RB untuk segera mendalami berapa banyak fresh graduate yang bisa mengisi berbagai formasi yang dibuka dalam CASN 2024, mulai dari dokter hingga talenta-talenta digital yang diharapkan berkontribusi untuk pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia.

Tidak hanya lulusan baru, kata dia, dalam merencanakan rekrutmen ASN tahun depan, pemerintah bertekad menyelesaikan isu eks tenaga kerja honorer (THK) II yang jumlahnya diperkirakan 1,6 juta orang.

Isu tersebut dinilainya adalah “pekerjaan rumah” yang sejak 2005 belum berhasil diselesaikan, terutama terkait nasib guru-guru di pedalaman yang lulusan SD, SMP, dan SMA yang karena aturan tidak bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

“Sementara mereka telah mengabdi ada yang 20-25 tahun, bahkan mereka ada yang hampir pensiun. Tadi kami sampaikan bahwa ini jumlahnya tidak sedikit karena itu perlu ada afirmasi dan nanti akan diselesaikan pemerintah,” tutur Azwar.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus