Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Soal Tes Baca Al Quran, Kubu Prabowo Belum Beri Jawaban ke IDA

IDA membuat tantangan tes baca Al Quran ini karena mereka menilai saat ini politik identitas sedang dimainkan.

14 Januari 2019 | 15.22 WIB

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simamjuntak, calon presiden Prabowo Subianto, dan calon wakil presiden Sandiaga Uno mengenakan rompi jins kostum baru mereka di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018. Istimewa
Perbesar
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simamjuntak, calon presiden Prabowo Subianto, dan calon wakil presiden Sandiaga Uno mengenakan rompi jins kostum baru mereka di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Dewan Ikatan Dai Aceh (IDA) menyambangi markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di kawasan Kebayoran Baru, hari ini, Senin, 14 Januari 2019, sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka datang untuk bersilaturahmi sekaligus menagih jawaban resmi atas undangan tes baca Al Quran yang ditujukan untuk dua pasangan kandidat capres.

Baca: Belum Ada Capres-Cawapres yang Daftar Tes Baca Al Quran di Aceh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Hari ini kami kemari, ke Media Center BPN 02, kami ingin menanyakan jawaban resmi dari kedua kandidat, tapi saat ini dari bapak Prabowo," kata Ketua IDA, Tgk Marsyuddin Ishak pada wartawan di media center BPN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari keterangan Ishak, kunjungan ke BPN ini belum mendapatkan jawaban resmi seperti yang ia harapkan. Alasannya, kata dia, baik Prabowo, Sandiaga, maupun pihak BPN tak ada di lokasi lantaran sedang ada keperluan lain.

"Kata pihak sekretariat tadi lagi mempersiapkan acara yang besar, mungkin akan dirapatkan kembali, insya Allah dalam waktu dekat akan kami terima jawabannya," ujar dia.

Baca: Amien Rais Sebut Tes Baca Al Quran untuk Capres Tidak Relevan

Sebelumnya, pada 29 Desember 2018, Ikatan Dai Aceh menantang kedua paslon untuk tes baca Al Quran. Tantangan ini mendapat berbagai respons dari kubu Joko Widodo, kubu Prabowo, hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu.

Dari kubu Jokowi misalnya, Hasto Kristiyanto, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, mengatakan tantangan tes baca Al Quran ini merupakan bumerang bagi kubu Prabowo. Sebabnya, menurut Hasto, tim Prabowo kerap menggunakan isu agama dalam berpolitik.

“Kami melihat ini cara masyarakat Aceh untuk mengoreksi pemimpinnya yang mencoba menggunakan isu-isu agama,” kata Hasto 30 Desember 2018 lalu.

Dari kubu Prabowo, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengaku tak masalah jika seandainya tes baca Al Quran itu benar dilaksanakan. Meski demikian, Sandiaga curiga wacana tes baca Qur'an itu tak lain adalah permainan politik identitas dari lawan politiknya.

Baca: Adik Gus Dur Anggap Tes Baca Al Quran bagi Capres Tidaklah Urgen

"Apa pun keputusan KPU, no problem, kami ikuti saja. Tidak menjadi masalah untuk saya. Tapi banyak yang mengatakan kepada saya, ini permainan politik identitas ya. Isu saya ekonomi," ujar Sandi 31 Desember 2018 lalu.

Menurut Ishak, alasannya membuat tantangan tes baca Al Quran ini karena saat ini politik identitas sedang dimainkan. Ia mengaku geram lantaran kedua kubu saling membuat klaim soal siapa yang paling Islam. "Paling parahnya ada beberapa kalangan yang mengkafirkan kalangan lain. Ada pula sentimen kalau milih si A masuk surga, milih B masuk neraka. Nah kami di Aceh merasa harus ikut berbuat dalam hal ini," tutur Ishak. "Kami tantang kedua pasangan calon, kami undang ke Aceh untuk di tes baca Al Quran."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus