Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Sosiolog UI Ikut Jelaskan Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung

Perbedaan mudik dan pulang kampung sangat tergantung pada pemaknaan masing-masing pribadi.

23 April 2020 | 16.22 WIB

Sosiolog Imam Prasodjo:
Perbesar
Sosiolog Imam Prasodjo:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menanggapi kontroversi perbedaan mudik dan pulang kampung menyesuul penjelasan Presiden Jokowi seputar kebijakan penanganan wabah Covid-19.

Imam mengatakan bahwa perbedaan mudik dan pulang kampung sangat tergantung pada pemaknaan masing-masing pribadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Pak Jokowi bisa saja memberi makna kalau mudik kaitannya orang pulang kampung karena magnetnya lebaran," kata Imam saat dihubungi Tempo hari ini, Kamis, 23 April 2020.

Jika merujuk pada sejarahnya, Imam melanjutkan, mudik berawal dari kata udik yang berarti selatan atau hulu.

Di Jakarta dan Jawa Barat, wilayah hulu atau udik menjadi penyalur utama bahan baku ke wilayah kota yang berada di ilir. Kemudian memunculkan istilah ilir-udik atau milir-mudik, atau bolak-balik.

Menurut Imam Prasodjo, hal itu membuat mudik diartikan sebagai kegiatan pulang kampung atau pulang dari kota ke kampungnya.

Dalam perkembangannya, istilah mudik menjadi lebih spesifik menjadi istilah bagi orang kota untuk pulang kampung menjelanh lebaran.

"Tapi kalau enggak di waktu lebaran, itu enggak disebut mudik. tapi pulang kampung."

Dia menerangkan bahwa mudik dan pulang kampung Sama substansinya tapi berbeda alasannya. Orang pulang kampung bisa beraneka sebab tapi bukan dalam rangka halal bihalal lebaran.

Imam Prasodjo berpendapat pembedaan antara mudik dan pulang kampung sangat tergantung pada persepsi orang yang memaknainya.

Mudik bisa diartikan aktivitas migrasi yang besar (massive return migration). Namun pulang kampung juga bisa massive return migration bila ada pemicunya.

Imam melihat wabah Covid-19 bisa dianggap sebagai penyebab terjadinya massive return migration. Namun bisa disebut pulang kampung dan bukan mudik.

"Misal wabah ini terjadi di Januari, orang pada pulang kampung. Apakah bisa dikatakan sebagai mudik? Kan, enggak."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus