Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Temui Mahfud Md, Tokoh Masyarakat Minta Madura Dijadikan Provinsi

Mahfud Md menegaskan dirinya telah ikut terlibat dalam pembahasan rencana pemekaran Madura. Kendala administratif harus diselesaikan.

19 November 2020 | 08.56 WIB

Menkopolhukam Mahfud MD saat berdialog dengan sejumlah seniman  di warung makan Bu Ageng milik seniman Butet Kartaradjesa saat  di Yogyakarta, Sabtu (29/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Menkopolhukam Mahfud MD saat berdialog dengan sejumlah seniman di warung makan Bu Ageng milik seniman Butet Kartaradjesa saat di Yogyakarta, Sabtu (29/8). Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menerima sejumlah tokoh masyarakat Madura, Selasa, 18 November 2020, di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, para tokoh masyarakat itu kembali membawa aspirasi lama mereka, terkait pemekaran pulau Madura menjadi provinsi terpisah dari Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kami mohon bapak Profesor Mahfud Md untuk bersama-sama mengawal. Kami juga minta kepada bapak profesor untuk menjadi figur utama proses Madura menjadi provinsi," ujar Ketua Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura, Ahmad Zaini, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 19 November 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rombongan penyampai aspirasi yang datang membawa bus itu, antara lain terdiri dari ulama, pimpinan pondok pesantren, para rektor perguruan tinggi se-Madura, dan sejumlah anggota DPRD. Mereka meminta agar Mahfud yang juga berasal dari Pulau Garam itu, ikut memperjuangkan keinginan masyarakat Madura tersebut.

Selain itu, Ahmad Zaini juga menitipkan pesan untuk Presiden Joko Widodo, agar infrastruktur di Pulau Madura mendapat perhatian. Khususnya terkait dengan pembangunan jalan lintas Madura untuk diperlebar atau dibuatkan jalan tol.

"Bapak Menko mohon disampaikan ke Presiden. Bapak Presiden itu membuat tol di seluruh Indonesia. Hanya Madura yang tidak dibuatkan tol, sedangkan jalannya sendiri sempit bapak tahu sendiri," kata Zaini.

Ia mengatakan pada awal 2020 mereka pernah mengajukan pada Jokowi minta untuk dibuatkan jalan pintas atau jalan tol. Namun sampai sekarang belum ada proses.

Ahmad Zaini juga menjelaskan untuk memenuhi persyaratan pemekaran, saat ini tim Persiapan Pembentukan Provinsi Madura, sedang menyiapkan pemekaran Kabupaten Pamekasan menjadi Kota Madya.

Terkait keinginan pemekaran daerah Madura, Mahfud menegaskan dirinya sejak beberapa tahun lalu telah ikut terlibat dalam pembahasan rencana pemekaran tersebut. Menurut Mahfud, kendala-kendala administratif harus segera diselesaikan.

"Saya kira kalau Madura sudah memenuhi syarat, nanti tinggal di bawa ke DPRD Jawa Timur. Saya kira tidak terlalu sulit asal syarat-syarat minimal itu sudah terpenuhi," ujar Mahfud.

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus