Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Andalas atau Unand akan meluncurkan Program Studi (Prodi) Magister Manajemen Bencana. Prodi itu akan berada di bawah Sekolah Pascasarjana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Sekolah Pascasarjana Unand Nursyirwan Effendi mengatakan pembukaan prodi ini sebagai kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang multidisiplin dilingkup Universitas Andalas dan nasional. "Salah satunya adalah mengembangkan Prodi baru bersifat multidisiplin yang memberikan nilai jual bagi pengembangan ilmu di Indonesia khususnya kebermanfaatan bagi masyarakat,” ujarnya dikutip dari laman Unand, Kamis, 26 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Nursyirwan, rencana pembentukan prodi ini telah dibahas sejak 2 tahun lalu oleh para pakar dari berbagai lintas disiplin ilmu di Universitas Andalas. Salah satu alasannya adalah kondisi geografis Indonesia.
"Sebagaimana kita tahu, Indonesia berada dalam ring of fire tetapi masih sangat minim untuk menjadikannya pengembangan ilmu pengetahuan,” ujar Guru Besar Antropologi ini.
Untuk Pulau Sumatera, Unand menjadi yang kedua setelah Universitas Syiah Kuala (USK) di Aceh. Menurutnya, USK yang wilayahnya pernah dilanda tsunami Aceh 2004 mendorongnya cepat membentuk Prodi ini.
Menurut Nursyirwan, Unand sudah selayaknya memiliki Prodi ini semenjak diterpa bencana gempa 2009. “Ini juga bagian dari kepedulian secara scientific bagaimana memiliki Prodi ini,” ujarnya.
Saat ini, Nursyirwan mengatakan Prodi ini sudah disetujui oleh Senat Akademik Universitas (SAU). Selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke BANPT dan dikeluarkannya SK oleh rektor.
“InsyaAllah kalau tidak ada aral melintang maka semester genap sudah membuka Prodi ini,” jata Nursyirwan.
Prodi Manajemen Bencana ini berkaitan dengan berbagai aspek diantaranya Teknik Sipil, Teknologi, Kesehatan, Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi, Kesehatan Masyarakat, termasuk Kedokteran karena masalah bencana sangat kompleks
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah menilai pembukaan prodi baru ini menjadi pintu pembuka dalam melahirkan sumberdaya manusia yang mempunyai kualifikasi ilmu terkait kebencanaan. Sebagai upaya lain mitigasi bencana, pemerintah provinsi telah mengeluarkan peraturan daerah (Perda) tentang bangunan yang ramah terhadap gempa. Tak hanya tingkat Provinsi, ia juga mendorong Kabupaten dan Kota untuk segera menerbirkan aturan yang sama guna memitigasi bencana.