Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Usai Kasus Suap KPU, PDIP Tak Akan Pecat Riezky Aprilia dari DPR

PDIP menilai upaya untuk mengganti Riezky telah berakhir setelah KPU menolak menetapkan Harun Masiku menjadi anggota DPR RI.

13 Januari 2020 | 14.10 WIB

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO
Perbesar
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat memastikan partainya tak akan memecat kadernya, Riezky Aprilia, sebagai anggota DPR, usai adanya kasus dugaan suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang melibatkan kader PDIP Harun Masiku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tidak, tidak," ujar Djarot ketika ditanyai soal kepastian DPP akan memecat Riezky atau tidak, di Kompleks Parlemen, Senayan pada Senin, 13 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Djarot, upaya DPP PDIP untuk melakukan pergantian antar waktu atau PAW atas Riezky dan menggantikannya dengan Harun telah selesai setelah KPU menolak menetapkan Harun menjadi anggota DPR RI.

"Sudah selesai. Kan udah ditolak, tidak ada upaya lagi. Jadi kami jamin si Riezky tetap (anggota DPR)," ujar anggota Komisi II DPR RI ini.

Harun Masiku menjadi tersangka atas dugaan menyuap Komisioner KPU Wahyu Setiawan. KPK menetapkan Harun bersama pihak swasta, Saeful sebagai tersangka pemberi suap. Mereka diduga memberikan janji suap kepada Wahyu Setiawan Rp 900 juta untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR lewat jalur pergantian antar waktu (PAW). Hingga kini, Harun masih belum diketahui keberadaannya.

Sementara Riezky mengaku tak tahu-menahu akan kasus tersebut serta pasrah mengikuti perintah partai. "Saya enggak ngerti apa-apa. Dan saya prinsipnya saya ikut perintah partai," ujar Riezky di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari 2020.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus