TEMPO.CO, Semarang - Unggahan di akun Instagram BEM KM Unnes hilang setelah mengunggah kritik
Ma'ruf Amin King of Silent dan Puan
Queen of Ghosting.
Lenyapnya seluruh unggahan di akun Instagram BEM Unnes terjadi pada 7 Juli 2021 pukul 16.00 WIB. "Seluruh unggahan di akun Instagram tersebut menghilang," kata Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes Wahyu Suryono Pratama Kamis 7 Juli 2021.
Sebelumnya, setelah
BEM Unnes mengunggah kritik tersebut, Wahyu mengaku mendapat pesan Whatsapp dari pimpinan Unnes. Pertama pukul 10.01 WIB Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Unnes Wirawan Sambodo memghubungi Wahyu dan mengajak bertemu.
"Mohon siang ini ketemu saya....jangan sampai berhadapan masa PDI....mohon ditarik dulu,
" tulis Wirawan dalam pesannya.
Pukul 10.29 WIB Pembina BEM Unnes Rusyanto mengontak Wahyu. Rusyanto mengingatkan berhati-hati dalam bermedia sosial. Kemudian, pukul 10.39 WIB Rektor Unnes Fathur Rokhman juga menghubungi Wahyu. Fathur meminta unggahan tersebut dihapus. "Unggahan ini bermuansa penghinaan dan pelecehan agama. Sebagai Rektor saya minta Ketua BEM UNNES untuk menurunkannya. Mohon unggahan yang edukatif," pinta Fathur dalam pesannya.
Wahyu menyebut respon para petinggi kampusnya atas kritik tersebut berlebihan. Menurutnya, langkah yang amdil BEM Unnes termasuk kebebasan berekpresi dan akademik yang dilindungi undang-undang. "Kritikan itu bersifat sangat wajar dalam tradisi negara demokrasi," sebutnya.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Hubungan Masyarakat Unnes Muhammad burhanudin mengatakan, pernyataan yang menyentil Ma'ruf dan
Puan Maharani itu tak mewakili perguruan tinggi tersebut. "Unnes menghormati kebebasan berpendapat mahasiswa dengan tetap memperhatikan etika dan nurani," sebutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini