Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

19 tahun Lalu

28 Juli 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo edisi 20 Mei 1989

Mengapa Agus Dituduh

SEBUAH mayat terpotong tujuh (tanpa badan) ditemukan di depan kampus IKIP Rawamangun, Jakarta Timur. Wajah korban disayat. Jari tangannya dibuang. Pembunuh agaknya sadar betul bahwa sidik jari dapat dipakai untuk mengetahui jati diri korban.

Lantas mayat siapakah itu? Tersebutlah sebuah keluarga di Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Jakarta Pusat. Jumat pa­gi 7 April, sekitar pukul 09.00, nyonya rumah ”menghi­lang.” Nyonya rumah yang dimaksud adalah Diah. Tak­ bia­sanya guru taman kanak-kanak ini pergi tanpa pa­mit.

Pada 20 April, potongan badan mayat ditemukan di pantai dermaga Bicing, Tanjung Priok. Berdasarkan kesaksian dan penelitian medis, dipastikan mayat itu adalah Diah. Pembunuhnya ternyata suaminya sendiri, Agus, yang mengaku membunuh karena rasa kesal terhadap istrinya.

Sembilan belas tahun kemudian, emosi yang mendidih kem­bali muncul dalam sebuah kejadian sadistis. Verry ­Idham Henyaksyah alias Ryan, 30 tahun, tega menghabisi dan­ memotong tubuh Heri Santoso menjadi tujuh bagian. Dia juga menyayat wajah karyawan pemasaran baja di Cikarang, Bekasi, itu hingga hampir tak bisa dikenali. Dan Heri ternyata bukan satu-satunya orang yang dihabisi Ryan.

Catatan

Generasi MTV
1 Agustus 1981

HARI INI, 27 tahun lalu, stasiun Music Television memulai siaran di Amerika Serikat. ”Ladies and gentlemen, rock and roll,” itulah kalimat yang menandai peluncuran stasiun ini. Kalimat itu diikuti lagu tema gubahan Jonathan Elias dan John Petersen. Lagu itu mengiringi sebuah montase pendaratan Apollo 11 di bulan—untuk mengasosiasikan momen paling populer di dunia itu dengan sejarah kelahiran stasiun ini. Kala itu, hanya beberapa ribu warga New Jersey yang bisa mengikuti peluncuran tersebut via televisi.

Kini, siaran MTV—sebutan populer stasiun ini—telah ditonton di seluruh dunia. Semula ha­nya menghadirkan video musik selama 24 jam sehari, stasiun kepunyaan Paramount/Viacom yang berpangkalan di New York ini juga menyajikan tayangan budaya pop untuk pemirsa dari segmen remaja dan dewasa muda.

Sejak siaran perdananya, MTV langsung merevolusi industri musik. Kini musik tak lagi sekadar suara yang bagus, tapi juga terlihat bagus. Sebut­an VJ (video jockey) diperkenalkan untuk mengganti singkatan DJ (disc jockey). Stasiun ini juga memberikan identitas kepada para pemirsanya dan melahirkan sebuah generasi: Generasi MTV.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus