Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Album

23 Maret 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENINGGAL
Haryanto Taslam

KABAR duka datang dari Eros Djarot. Haryanto Taslam, politikus Partai Gerindra, mengembuskan napas terakhir pada 14 Maret lalu, pukul 20.47, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

"Telah berpulang ke rahmatullah saudara, sahabat, dan tokoh pergerakan nasional, Mas Haryanto Taslam," kata Eros, sahabat Haryanto, Sabtu dua pekan lalu. Ia sempat menjenguk Hartas—sapaan akrab Haryanto—yang diopname sejak Jumat sore setelah dikabari putranya, Barep Taslam.

Politikus yang dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu diketahui sudah lama sakit. Haryanto rutin melakukan cuci darah. Dia menderita penyakit langka autoimun miastenia gravis atau sistem imun yang menyerang diri sendiri. Otot parunya pun lemah.

Eros dan Hartas pernah bekerja sama di tabloid Detik, yang dibredel pada 21 Juni 1994. Dalam karier politik, Haryanto cukup lama berada di Partai Demokrasi Indonesia dan dikenal sangat loyal kepada Megawati Soekarnoputri. Dia pernah menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI versi Musyawarah Nasional 1993, yang memilih Megawati sebagai ketua umum. Hartas juga salah satu korban penculikan bersama sejumlah aktivis demokrasi pada 1996-1998.

Pada 2009, Haryanto bergabung dengan Partai Gerindra, yang didirikan Prabowo Subianto, dan aktif sebagai Direktur Media Center Gerindra. Pria kelahiran 3 Juni 1954 ini menjadi anggota dewan pembina di Partai Gerindra sejak 2012.

Daniel Bahari

Mantan petinju nasional yang lebih dikenal sebagai pelatih dan promotor tinju, Daniel Bahari, meninggal pada usia 67 tahun di Denpasar, Senin pekan lalu.

Ayah yang juga pelatih Pino dan Nemo Bahari itu memang tinggal di Pulau Dewata sekaligus mengelola tempat pelatihan tinju, Sasana Cakti Bali. Dari tangan pria kelahiran 23 Maret 1948 ini lahir petinju top seperti Fransisco Lisboa, Adi Swandana, Yulianus Bunga, dan Alexander Wassa. Ia juga melatih mantan juara IBF kelas bantam junior, Ellyas Pical.

Keempat anak Daniel—Pino, Nemo, Daudy, dan Champ (almarhum)—juga menjadi petinju berprestasi. Pino, misalnya, saat berusia 17 tahun meraih emas Asian Games Peking, yang berlangsung pada 1990.


PENGHARGAAN

Akbar Tri Kurniawan, wartawan Tempo, berhasil meraih Anugerah Karya Jurnalistik AntiKorupsi 2014 yang diselenggarakan Indonesia Corruption Watch. Ia memperoleh gelar juara pertama kategori investigasi melalui tulisannya yang berjudul "Tapak Jenderal Timah Bangka". Akbar memboyong trofi dan hadiah uang. "Ini merupakan hasil kerja sama tim," kata Akbar.

Pada kategori yang sama, Agung Sedayu, wartawan Tempo, juga menjadi salah satu nomine dengan tulisannya yang berjudul "Tipu Muslihat Calo(n) Abdi Negara". Acara penganugerahan ini juga dihadiri Bambang Widjojanto, petinggi nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi. "Tantangan media saat ini adalah melawan konglomerasi pemilik media," ujar Bambang.


"Pernikahan siri itu negara tidak tahu-menahu karena negara tidak mencatat pernikahan itu. Kalau terjadi apa-apa, konsekuensi dari pelaksanaan hak-hak dan pelaksanaan kewajiban itu kemudian tidak bisa diketahui oleh pemerintah, padahal ini peristiwa sakral."
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat memilih pernikahan secara resmi. Sebab, negara tidak dapat bertindak jika terjadi masalah pada pernikahan yang tidak tercatat oleh negara, misalnya sengketa hak waris.

"Para penyedia jasa nikah siri online seperti menjerumuskan ke jalan sesat yang merugikan. Kalau mereka melakukan itu karena mencari uang, ya, sebaiknya mereka cari pekerjaan lain ketimbang menyengsarakan masyarakat."
Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan Shaberah mengatakan pernikahan siri online melalui saluran telepon atau Skype tak sesuai dengan syariat Islam, apalagi menggunakan wali dan saksi yang tidak jelas atau bukan dari keluarga. Dia meminta masyarakat yang hendak menikah menggunakan cara resmi di Kantor Urusan Agama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus