Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
RAMADAN rupanya tak membuat suasana panas di Ambon menjadi lebih dingin. Sejak Idul Fitri 19 Januari 1999, amuk terus melanda kawasan kepulauan itu sampai sekarang. Bermula dari cekcok sepele antara seorang sopir angkot dan preman lokal, eskalasi konflik horizontal berlangsung kilat dan menjadi kerusuhan massal. Huru-hara pun menjalar di hampir seluruh Kepulauan Maluku. Dari Ambon merembet ke Tual, Haruku, Saparua, juga Banda. Ambon mungkin yang paling remuk-redam. Bentrokan dan kerusuhan datang silih berganti mewarnai suasana, hampir tiada henti. Wajah kota yang dulu disebut "Ambon Manise" itu kini gosong di sana-sini akibat jilatan api yang acap berkobar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo