Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

'Malam Langit Gelap', Lapan Ajak Matikan Lampu pada 6 Agustus  

Lapan mengajak masyarakat terlibat dalam program Malam Langit Gelap pada hari keantariksaan, 6 Agustus, dengan mematikan semua lampu luar ruangan.

4 Agustus 2016 | 14.36 WIB

Pemandangan yang menunjukkan bintang-bintang berjalan di langit malam di atas batu di cagar alam Wadi Al-Hitan, atau lembah Paus, di gurun Al Fayoum Provinsi, Kairo, Mesir, 12 Agustus, 2015. REUTERS
Perbesar
Pemandangan yang menunjukkan bintang-bintang berjalan di langit malam di atas batu di cagar alam Wadi Al-Hitan, atau lembah Paus, di gurun Al Fayoum Provinsi, Kairo, Mesir, 12 Agustus, 2015. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengkampanyekan “Malam Langit Gelap” di Hari Keantariksaan, 6 Agustus 2016. Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan kampanye itu untuk membangun kesadaran publik soal pentingnya menyelamatkan kegelapan malam dari polusi cahaya yang telah menyita keindahan langit malam. Caranya, mematikan semua lampu di luar ruangan selama satu jam dari pukul 20.00 WIB.

Dengan mematikan lampu luar selama satu jam, kata Djamaluddin, kampanye tersebut sekaligus mengajak masyarakat hemat energi, seperti Earth Hour. ”Kampanye ini baru ke publik, belum melibatkan ajakan ke institusi lain yang mungkin terhambat prosedur,” ujarnya, Kamis, 4 Agustus 2016.

Pada jam tersebut, kata Djamaluddin, langit mulai gelap total karena matahari sudah jauh terbenam dan cahaya senja sudah menghilang. Jika cuaca tidak hujan, ia mengajak masyarakat ke luar rumah dan menyaksikan langit. “Kalau berhasil meminimalkan polusi cahaya selama satu jam, kita bisa melihat Galaksi Bima Saksi dengan ratusan miliar bintang membentang dari utara ke selatan,” ucapnya.

Di langit sebelah utara, ada rasi Angsa (Cygnus), kemudian ada tiga bintang terang di sekitar rasi Angsa, yakni Vega, Deneb, dan Altair.

Di langit sebelah selatan terdapat rasi layang-layang atau salib selatan (Crux), yang sering digunakan sebagai penunjuk arah selatan. Adapun hampir tepat di atas kepala pada jam tersebut terdapat rasi kalajengking dengan bintang terang Antares.

Pada Sabtu malam, 6 Agustus 2016, saat malam tanpa bulan, pengamat langit bisa juga menyaksikan planet merah Mars dan planet bercincin Saturnus bersanding dengan bintang raksasa merah Antares.

Lapan, menurut Djamaluddin, tidak mengadakan kegiatan khusus selain mengajak masyarakat ikut serta dalam kampanye tersebut.

ANWAR SISWADI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus