Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Soenardji, lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 65 tahun lalu, menganggap ada kesenjangan antara bahasa yang hidup di masyarakat dan bahasa Indonesia yang dihasilkan para ahli. Menurut kolektor ribuan buku dan naskah kuno ini, karya ahli bahasa, meski bagus, ternyata kurang terasa manfaatnya. Padahal, seharusnya linguistik mencerminkan batin pengguna bahasa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo