Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hewan kurban sebaiknya dipuasakan setidaknya 12 jam sebelum dipotong. Dokter hewan yang juga peneliti Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging Aman Sehat Utuh Halal (ASUH), Yogyakarta, Supriyanto, menyebut sedikitnya tiga manfaat atau tujuannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertama, mempermudah mengeluarkan jeroan saat diolah. "Itu mempermudah mencuci jeroan dan menghindari risiko hewan kurban muntah saat disembelih," kata Supriyanto saat dihubungi dari Jakarta, Jumat 24 Juli 2020.
Dia mengatakan, dengan hewan dipuasakan juga akan membuat mudah dalam mengukur berat tubuh kosong (BTK). Itu adalah manfaat kedua. Selain itu, Supriyanto masih menuturkan kalau mempuasakan hewan dapat menimbun zat glikogen yang cukup di otot dan tidak memicu banyak asam laktat.
Dengan zat glikogen yang cukup, kata dia, daging hewan kurban yang dihasilkan berkualitas baik dan tidak menjadi keras. Proses pengeluaran darah dari daging kurban juga menjadi sempurna dan tidak membuat daging mudah berbau anyir dan busuk.
"Zat glikogen yang cukup akan menurunkan tingkat keasaman daging sehingga daging yang dihasilkan lebih awet dan warnanya lebih terang," katanya lagi merujuk kepada manfaat ketiga.
Daging kurban yang baik, Supriyanto melanjutkan, juga dihasilkan dari proses penyembelihan yang tidak membuat hewan stres. Caranya adalah di antaranya dengan tidak menindih, menduduki, menginjak-injak yang menyebabkan hewan kesakitan saat telah direbahkan. "Jangan menutup mulut dan hidung sehingga hewan tidak bisa bernapas," katanya.
Penting juga, kata dia mengingatkan, dalam proses penyembelihan menerapkan protokol kesehatan dengan mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi terjadi penularan Covid-19. Jumlah petugas minimal tapi profesional, lalu buat sekat atau pembatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan juru sembelih dengan pisau tajam dan panjang 30 sentimeter, bersih dan tidak berkarat. "Membaca doa, menghadap kiblat, memperlakukan hewan dengan sejahtera," katanya sambil tak lupa mengingatkan, "Pemotongan harus tepat pada tiga saluran yaitu darah, napas dan makanan."