Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) mulai Rabu, 18 Maret 2020, resmi menerapkan kuliah jarak jauh untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi mengatakan total ada 33.730 orang mahasiswa DIV hingga S3 yang kuliah di tempatnya masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami tidak menyarankan mahasiswa mudik tetap kuliah pakai metode jarak jauh dari rumah, kost atau asrama masing-masing,” ujarnya Rabu 18 Maret 2020.
Menurutnya, suasana di kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, misalnya kini sepi. Walau begitu beberapa mahasiswa terlihat ada yang datang ke kampus. Pihak universitas tidak mengunci atau melarang mahasiswa yang masuk. “Karena pengelola universitas dan pengawas keamanan, petugas kebersihan, dan tenaga kependidikan juga masuk,” kata Dandi.
Kuliah daring itu sesuai surat edaran dari Rektor Unpad Nomor 627/UN6.RKT/TU/2020 terhitung mulai Rabu ini. Sejak dua hari lalu terhitung sebagai masa persiapan. Kegiatan akademik lain yang daring seperti tutorial, praktikum, bimbingan, ujian tengah semester, sidang usulan riset dan sidang akhir skripsi, tesis, atau disertasi.
Adapun untuk pelayanan berlaku pembatasan jam kerja dan penjadwalan kerja. Ketentuan itu untuk mencegah penularan virus corona (COVID-19). Sejauh ini Unpad belum mematok sampai kapan kuliah daring berlangsung karena menunggu perkembangan kasus virus corona di Indonesia. “Unpad akan selalu menginformasikan kalau keadaan sudah dianggap aman,” ujar Dandi.
Dosen dapat memilih aplikasi dan Learning Management System (LMS) seperti Live Unpad, Google Classroom, Google Meet, Google Suite for Education, Zoom, email, media sosial, atau bentuk lainnya. “Caranya masing-masing dosen dan mahasiswa menyiapkan dulu aplikasinya,” kata dosen Unpad Arry Bainus.
Sementara dosen lainnya Rinda Aunillah Sirait mengatakan dia banyak mengajar kuliah daring lewat WhatsApp Group buatan mahasiswa kelasnya. Mengampu lima mata kuliah dengan sembilan kelas dia mengaku menikmati kuliah cara baru itu.
“Mahasiswa yang biasa diam di kelas jadi pada komentar, dan sebaliknya yang suka komentar di kelas jadi silent reader,” ujar dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad itu.
Mantan wartawan itu membagikan bahan kuliah secara bertahap lalu memantik untuk diskusi. Menurut Rinda, metode kuliah ini lebih baik daripada memakai aplikasi belajar langsung (live) yang bisa menyedot banyak kuota Internet. “Kasihan anak-anak terutama yang Bidikmisi (tidak mampu), buat makan saja terbatas apalagi buat kuota,” katanya.
ANWAR SISWADI