Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Begini Kerasnya Kehidupan Manusia 2 Juta Tahun Lampau

Kerasnya kehidupan manusia purba terlihat setelah peneliti berhasil membuat rekayasa lingkungan tempat tinggal manusia sekitar 1,8 juta tahun lampau.

11 Maret 2016 | 11.32 WIB

Foto: stayfitbug.com
Perbesar
Foto: stayfitbug.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Amerika - Peneliti berhasil membuat rekayasa lingkungan tempat tinggal manusia sekitar 1,8 juta tahun lampau. Ternyata, kehidupan nenek moyang manusia zaman dahulu sangatlah keras.

Simulasi tersebut berlokasi di Olduvai Gorge, Tanzania. “Mereka harus bersaing terus-menerus dengan karnivora lain soal makanan,” kata profesor dari Rutgers Department of Eartah and Planetary Sciences, Gail M. Ashley, seperti dilansir dari Science Daily pada Kamis, 10 Januari 2016.

Olduvai Gorge pertama kali ditemukan paleoantropolog Mary Leakey pada 1959. Di sana, ia dan timnya menemukan ribuan batu dan tulang binatang. Berdasarkan temuan tersebut, perlahan para peneliti merekonstruksi kembali bagaimana manusia purba saat itu hidup. Berdasarkan fosil tulang, manusia purba yang hidup adalah Paranthropus boisei dan Homo habilis.

Sedangkan spesies binatang yang diduga hidup pada saat bersamaan adalah jerapah, gajah, wildebeest, dan beberapa spesies antelop. Ada pula binatang buas, seperti singa, macan tutul, dan hyena, yang menjadi ancaman tersendiri bagi nenek moyang manusia saat itu.

Para manusia purba diduga mendapat asupan makanan dari daging binatang pemakan rumput, tumbuh-tumbuhan, serta krustasea dan siput. Pertanyaan yang timbul di benak Ashley adalah tentang metode pengumpulan daging hewan.

“Kita tahu kebutuhan mereka akan daging karena adanya perkembangan ukuran otak sehingga butuh protein yang lebih banyak. Tapi bagaimana mereka mendapatkannya?” katanya. Dua hipotesis yang timbul adalah para manusia purba berburu sendiri atau menunggu sisa-sisa bangkai hasil buruan binatang pemakan daging.

Saat makan daging pun mereka tak duduk santai di atas tanah. Tumpukan tulang binatang yang banyak terkonsentrasi di bawah pohon mengindikasikan manusia purba memanjat ke dahan yang agak tinggi. Diduga, mereka menghindari kontak dengan hewan karnivora yang terpancing oleh aroma darah dan daging.

Peneliti menduga manusia purba menduduki area tersebut selama puluhan-ratusan tahun. Namun mereka tak tinggal secara permanen di sana. Menurut Ashley, mereka hanya memanfaatkan kedekatan dengan sumber mata air di Olduvai Gorge.

SCIENCE DAILY | URSULA FLORENE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ursul florene

ursul florene

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus