Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Berkat Instrumen Ini, Wahana Cassini Punya Kekuatan Super

Wahana Cassini diluncurkan pada 15 Oktober 1997. Tujuh tahun kemudian, tepatnya 1 Juli 2004, Cassini sampai ke orbit Saturnus.

14 September 2017 | 15.03 WIB

Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, yang mengorbit di planet Saturnus. (nasa.gov)
Perbesar
Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, yang mengorbit di planet Saturnus. (nasa.gov)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, California - Wahana Cassini diluncurkan pada 15 Oktober 1997. Tujuh tahun kemudian, tepatnya 1 Juli 2004, Cassini sampai ke orbit Saturnus. Sejak saat itu, wahana tersebut menghabiskan 13 tahun untuk menyelidiki planet cincin tersebut beserta bulan-bulannya. Perjalanan panjang itu akan segera berakhir besok, Jumat, 15 September 2017.

Tanpa alat pendukung yang memadai, mustahil Cassini akan sukses dengan misi yang diberikan. Composite Infrared Spectrometer (CIRS) adalah salah satu instrumen yang memberikan "kekuatan super" bagi Cassini untuk mendeteksi cahaya dan merasakan panas di Saturnus.

"Menggunakan CIRS seperti memakai kacamata penglihatan pada malam hari. Kita bisa melihat dalam kegelapan dan tidak butuh sinar matahari," kata Carrie Anderson, seorang peneliti CIRS dari NASA, seperti dikutip dari laman NASA, Kamis, 14 September 2017. CIRS di Cassini merupakan pengembangan dari Infrared Interferometer Spectrometer (IRIS) pada wahana Voyager 1 dan 2 yang bertugas menjelajahi antariksa.

Baca: Dekati Akhir Misi di Saturnus, Ini 6 Temuan Akbar Cassini

CIRS telah berkontribusi dalam penemuan penting, seperti menemukan tanda panas di bulan Mimas dan Tethys. CIRS juga melacak hotspot yang sebelumnya tidak pernah terlihat setelah badai besar mengguncang belahan utara Saturnus.

Instrumen ini juga membantu menguraikan misteri bulu-bulu di dekat kutub selatan Enceladus dengan memetakan intensitas panas di sepanjang retakan yang disebut garis harimau.

CIRS juga berhasil membantu menangkap kehadiran propilena, bahan kimia yang berhubungan dengan propana, yang hilang secara misterius. Selain itu, CIRS menyaksikan penumpukan awan di atas Kutub Selatan yang menandai perubahan musim Titan.

Semua kegiatan CIRS tidak akan berhenti ketika Cassini berakhir. Meski misi Cassini akan berakhir, masih banyak data yang harus dianalisis. "Warisan CIRS dan Cassini akan terus berlanjut," kata Anderson.

Baca: NASA Siapkan Misi Grand Finale Cassini

Simak artikel menarik lain tentang misi Cassini hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NASA | ZUL'AINI FI'ID N. | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus