Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANGKA penderita malaria yang tinggi membuat Putri Ernia Wati gundah. Tiap tahun, 1-1,5 juta kasus malaria merebak di Indonesia. Yang membuatnya prihatin, Plasmodium falciparum, parasit malaria yang banyak terdapat di Indonesia, ternyata telah resisten terhadap arteminisinin, obat antimalaria yang diyakini paling manjur saat ini. Itu sebabnya, ia bersama dua rekannya, Imelda Octa Tampubolon dan Dhina Fitriastuti, berikhtiar mencari bahan obat malaria yang lebih ampuh.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo