Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pinrang - Di kalangan masyarakat Pinrang, Sulawesi Selatan, tersebar mitos bahwa air yang terpapar gerhana bulan dapat dijadikan obat kecantikan. Syaratnya air yang akan digunakan harus sebelumnya dibacakan salawat nabi.
Hasnah, misalnya. Warga Kelurahan Maccarawalie, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ini mengambil air dari sumur desa setelah gerhana bulan pada 8 Oktober 2014 terjadi. "Buat obat jerawat," kata dia kepada Tempo, kala itu.
Namun, menurut Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Darul Arqam Punnia Kabupaten Pinrang, Andi Syamiluddin, hal yang dilakukan masyarakat itu tidak memiliki dasar hukum dalam Islam. "Itu takhayul," tuturnya.
Syamiluddin mengatakan, mengambil air di sumur ketika gerhana bulan atau matahari tergantung dari niat individu. Menurut dia, sah saja kalau niatnya untuk mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga. "Tapi tanpa harus percaya akan mendatangkan berkah seperti kecantikan atau apa pun."
Dalam Islam, kata dia, dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana saat terjadi gerhana matahari ataupun bulan. Juga memperbanyak istighfar atas dosa dosa yang telah dilakukan.
Selain itu, hal lain yang dianjurkan adalah memperbanyak sedekah. "Apa yang dilakukan oleh warga itu, tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad Saw," kata Syamiluddin. "Jadi tidak boleh dilakukan."
TIM TEMPO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini