Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Mortir Ditemukan Warga Bangkalan, Meledak Saat Digergaji

Satu orang warga dari Kampung Bedak Timur, Desa Banyu Ajuh, meninggal akibat ledakan mortir.

1 Januari 2024 | 20.31 WIB

Ilustrasi mortir berkarat. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi mortir berkarat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah mortir atau peluru kendali ditemukan warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada Jumat, 29 Desember 2023. Mortir yang ditemukan itu dibawa ke pengepul las dan digergaji, akibatnya menimbulkan ledakan dan korban jiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Kepolisian Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto, mengatakan satu orang warga yang berasal dari Kampung Bedak Timur, Desa Banyu Ajuh, meninggal akibat ledakan mortir. Mortir meledak saat digergaji, semula muncul asap dan tidak mau padam walau sudah disiram air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemilik bengkelnya itu pada saat menggergaji mortirnya mungkin di dalam besi, kemudian digergaji, tiba-tiba muncul percikan asap, disiram asapnya masih mengepul, mereka lari dan meledak," kata Imam dikutip dari situs Kominfo Jatim.

Imam mengimbau masyarakat untuk berhati-hati bila menemukan mortir. Walau terlihat bekas peninggalan perang, mortir masih berbahaya, apalagi jika dibongkar isinya. "Mortir kan bahan peledak, bisa saja masih aktif. Kira tidak tahu apakah sudah diledakan atau belum," ucap Imam.

Melihat fenomena kejadian meledaknya mortir ini, tampaknya masyarakat belum sepenuhnya tahu akan peralatan perang tersebut. Disadur dari ensiklopedia dunia dari Universitas Sains dan Teknologi Komputer, mortir adalah senjata artileri yang diisi dari depan dan menembakkan peluru dengan kecepatan yang rendah.

Kecepatan peluru mortir mencakup jarak dekat dengan perjalanan peluru yang tinggi. Lengkungan arah tembaknya membentuk garis parabola. Sifat dari mortir berbeda dengan senjata besar seperti meriam atau howitzer. Meriam umumnya dengan kecepatan tinggi dan lingkungannya lebih rendah.

Mortir modern terdiri dari sebuah tabung. Peluru mortir mendarat ke mekanisme pengumpulan bahan kimia untuk dilontarkan. Mortir telah dikenal di Eropa sejak abad ke-18, digunakan untuk melakukan serangan ke dalam benteng pertahanan lawan.

Penggunaan mortir untuk senjata perang sangat berguna, pasalnya bisa melewati dinding tembok musuh dan menghancurkan pertahanan lawan. Selain di Eropa, mortir juga dikenal di India pada 1799 lalu, bermula saat perang kerajaan dengan Inggris kala itu.

Sisa mortir peninggalan perang yang kemungkinan ditemukan lagi di masa kini sangat berbahaya karena alat ataupun bahan yang terkandung dalam senjata perang tersebut bisa saja aktif kembali. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bangkalan ini, warga secara tidak sengaja mengelas bekas mortir dan meledak.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Alif Ilham Fajriadi

Bergabung dengan Tempo sejak November 2023. Lulusan UIN Imam Bonjol Padang ini tertarik pada isu perkotaan, lingkungan, dan kriminalitas. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus