Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

RS Unud Mulai Pakai Terapi Plasma Konvalesen pada Pasien Covid-19

Dalam terapi plasma konvalesen, pasien Covid-19 diberi plasma dari pasien Covid-19 yang telah sembuh.

27 Juli 2020 | 13.00 WIB

Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana di Jimbaran, Badung, Bali. Kredit: ANTARA/HO-Humas Universitas Udayana
Perbesar
Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana di Jimbaran, Badung, Bali. Kredit: ANTARA/HO-Humas Universitas Udayana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana (Unud) mulai menggunakan terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Unud Prof dr. I Ketut Suyasa di Denpasar, Senin, 27 Juli 2020, terapi plasma konvalesen sudah lima kali digunakan pada pasien Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan, dalam terapi plasma konvalesen, pasien Covid-19 diberi plasma dari pasien Covid-19 yang telah sembuh.

Menurut dia, pada 22 Juli 2020 seorang pasien Covid-19 yang sembuh setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Unud menyumbangkan plasmanya. "Menurut keterangan dari pendonor, hatinya merasa terpanggil untuk mendonorkan plasmanya," kata Suyasa.

Komandan Resor Militer 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf bersama Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr. I Made Mardika berkoordinasi dengan Rumah Sakit Unud perihal percepatan penanganan pasien Covid-19 dengan terapi plasma konvalesen.

"Kami rapat koordinasi untuk membahas upaya percepatan penanganan Pasien Covid-19 di Bali dengan metode terapi plasma konvalesen. Nah plasma darah dimaksud diperoleh dari donor para mantan pasien Covid-19 yang sudah sembuh," katanya.

"Saat ini RS PTN Unud sudah mampu untuk melakukan pemisahan darah dan menyiapkan plasma darah yang akan digunakan untuk terapi penyembuhan Covid-19. Namun hambatannya dengan metode plasma darah untuk produksi massal memang masih sulit karena kekurangan alat pemisah darah," ia menambahkan.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus