Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut Hari Kartini 2018 yang jatuh pada 21 April, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar diskusi bertema Wanita Tangguh dalam IPTEK. Peringatan tersebut merupakan momen untuk merayakan peran penting wanita dalam berbagai bidang, termasuk di sektor ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti, menjelaskan bahwa kesetaraan gender sudah terjadi di Indonesia. "Di Indonesia kesetaraan gender telah terjadi, bahkan free kompetisi. Kalau memang hebat dia akan maju siapapun itu, kalau kurang ya tidak akan bisa," ujar Nuke dalam pembukaan diskusi di Media Center LIPI, Jakarta Selatan, Jum'at, 20 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada masa Kartini, kata Nuke, dominasi laki-laki luar biasa sampai di lingkungan publik dan belum ada peran perempuan. Menurut dia, kesetaraan gender pada saat itu adalah hal langka. "Karena kesetaraan gender sudah ada, hal ini menjadi bagian dari kenyaman tersendiri. Bahkan pegawai perempuan di LIPI lebih banyak jika dibandingkan laki-laki," tambah dia.
LIPI memiliki pegawai sejumlah 4.459 orang. Dari jumlah itu terdapat laki-laki 1.624 dan perempuan 2.835 orang dengan persentase 63,6 persen. Sedangkan peneliti di LIPI terdapat 1.712 orang, laki-laki berjumlah 933 orang dan perempuan 779 dengan persentase 45,5 persen. "Pegawainya lebih banyak perempuan," kata Nuke.
Acara tersebut menghadirkan 3 orang peneliti yang inspiratif dengan bidang penelitian yang kurang feminim seperti peneliti Herpetologist Pusat Penelitian Biologi LIPI Hellen Kurniati, peneliti laser Pusat Penelitian Fisika LIPI Maria Margaretha Suliyanti, dan peneliti mineral processing Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Mutia Dewi Yuniati.
Simak artikel menarik lainnya tentang Hari Kartini 2018 hanya di kanal Tekno Tempo.co.