Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Sepatu Anti Cedera

27 Januari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepatu mahal yang enak dan nyaman dipakai itu hal biasa. Bagaimana jika sepatu olahraga yang kita miliki bisa membaca kondisi kaki kita?

Sepatu yang dapat melakukan hal canggih itu bernama RunSafer. Proyek yang diciptakan Institut Fraunhofer dari Jerman dan bekerja sama dengan produsen sepatu ini mencoba menggabungkan teknologi sensor, komunikasi nirkabel, serta aplikasi telepon seluler pintar ke dalam sepatu. Alhasil, sepatu menjadi sebuah perangkat pemantau yang canggih.

Cara kerja sepatu pintar ini sederhana. Setelah sepatu tersentuh ke tanah, sensor sepatu mulai bekerja. Ketika sepatu dijalankan atau dipakai untuk berlari, sensor akan mengukur parameter biomekanik tubuh pemakai.

Informasi tersebut kemudian ditransmisikan secara nirkabel ke aplikasi ponsel pintar real time. Pengguna sepatu akan menerima informasi tersebut berupa kondisi saat ini atau bahkan saran untuk mengubah pola berjalan. Saran itu diberikan ketika sensor di sepatu mendeteksi terjadinya risiko cedera pada si pemakai.

Setelah terbaca ponsel pintar, informasi dapat ditransfer ke situs jaringan milik pengguna sepatu. Informasi ini pun akan diramu sebagai pengembangan program pelatihan dan kontrol untuk si empunya sepatu.

Sensor pada sepatu mulai bekerja ketika menyentuh tanah, dan ditentukan dari lamanya panjang langkah pengguna sepatu. Informasi yang disampaikan melalui sensor ke ponsel menggunakan Bluetooth. Meski telepon Anda berada di luar jangkauan Bluetooth, sepatu tetap akan menyimpan data. "Data tersebut dapat diolah oleh perangkat lunak untuk menghitung gaya yang bekerja pada kaki. Ini akan memberi tahu Anda jika gayanya sudah benar," kata Andreas Heinig, ilmuwan di Fraunhofer yang mengelola kelompok mikrosistem nirkabel.

Kebiasaan yang buruk ketika berjalan atau berlari dapat mengakibatkan cedera atau terjatuh, terutama bila melakukan latihan yang berlebihan. Dengan perangkat lunak yang ada di RunSafer, pelari memperoleh terapi berjalan yang baik.

Direktur REP Biomechanics Lab di Oregon, Jay Dicharry, mengatakan proyek ini satu dari beberapa upaya untuk mengembangkan industri sepatu. Dalam beberapa tahun terakhir ini, ia mengakui, teknologi alas kaki berkembang lebih canggih.

Contohnya saja perusahaan asal Amerika Serikat, Pegasus Sports Performance. Perusahaan tersebut ­mengembangkan sebuah sensor di sepatu yang dapat mengukur delapan aspek gerak kaki, dari cara menyentuh tanah hingga dinamika tendangan. Sistem Pegasus ini juga terhubung dengan ponsel pintar serta Internet si pengguna.


Bagaimana RunSafer bekerja
1. Sensor akan merekam parameter biomekanis saat sepatu dipakai berlari.
2. Informasi akan ditransfer ke aplikasi ponsel (informasi tentang performa lari atau saran untuk mengubah pola lari atau bahkan saran untuk berhenti berlari jika terdeteksi risiko cedera).
3. Setelah beraktivitas, seluruh informasi ditransfer ke situs jaringan pengguna yang nantinya bisa diramu untuk pengembangan program pelatihan bagi pengguna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus