Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Repotnya punya anak di masa pertumbuhan, tiap enam bulan sekali harus membelikan sepatu baru. Maklum, sepatu yang lama tiba-tiba terasa sempit karena tubuh anak membesar. Tapi, sekarang, kerepotan dan biaya ekstra itu bakal terpangkas. Produsen alat-alat olahraga Amerika Serikat, K2 Inc., telah memproduksi sepatu yang bisa memanjang sesuai dengan pertumbuhan kaki anak.
Sepatu yang diberi nama Max der Wurm atau Max si Cacing ini bakal dipasarkan untuk pertama kalinya di Jerman pertengahan tahun ini. Keunikannya, ya, itu tadi, sepatu ini bisa memanjang sesuai dengan keinginan. Cukup tekan tombol perak yang terletak di bagian bawah, bagian tengah sepatu akan memuai. Harganya? Murah dibandingkan kalau bolak-balik beli sepatu: sekitar Rp 550 ribu.
"Sol sepatunya sangat empuk, bagian dalamnya juga sangat lembut tapi stabil. Dari sisi ortopedi, sepatu ini tidak ada masalah," kata Bernd Kabelka, ahli ortopedi yang menguji sepatu itu, kepada harian Jerman, Bild.
Persoalannya, bagaimana kalau si anak tak doyan lagi dengan modelnya?
Kacamata Pengunci Pintu
Ini insiden kecil yang sering terjadi: kita sudah melangkah jauh, ternyata pintu mobil belum terkunci. Tak perlu khawatir. Perusahaan teknologi Jerman, Ident Technology AG, tengah mengembangkan sistem komunikasi yang bisa menyalurkan gelombang listrik lewat kacamata.
Caranya, cukup memegang tombol di gagang kacamata. Saat itu juga terpancar sinyal kode ke sebuah komponen sebesar kartu kredit yang terpasang di mobil. Komponen inilah yang secara otomatis akan mengunci pintu mobil. "Kami menggunakan tubuh sebagai pemancar. Anda hanya membutuhkan pemancar, orang, dan penerima," kata Peter Rosenbeck, CEO Ident Company.
Sistem ini tak membahayakan tubuh karena hanya beroperasi dengan daya pancar 30 nano-ampere. Rosenbeck mengklaim sistem ini bisa bekerja, meski pemakai kacamata berada beberapa meter dari komponen transmisi.
Agar tak merepotkan, alat ini bisa bekerja selama tiga tahun tanpa harus diganti baterai. Rencananya, Ident akan mengembangkan sistem ini sehingga kelak fungsinya tak hanya mengunci atau membuka pintu mobil, tapi juga memanaskan mesin. Tertarik? Ingatlah satu hal: jangan sampai kacamata ini pun tertinggal di mobil.
Tembok Tembus Cahaya
Biasanya, hanya tokoh superhero seperti Superman yang bisa melihat menembus tembok. Tapi tak lama lagi kita bisa merasakan bagaimana melihat bayangan orang atau benda-benda di balik tembok. Adalah arsitek asal Hungaria, Aron Losonczi, yang menemukan konsentrat padat tembus cahaya, light-transmitting concentrate atau disingkat LiTraCon. Produk ini adalah campuran fiberglass dengan serbuk batu, semen, dan air yang menjalani proses sama halnya dengan pembuatan batu bata.
Menurut Losonczi, arsitek berusia 27 tahun asal Csongrad, secara teori susunan LiTraCon ini bisa dibentuk hingga ketinggian 20 meter dengan kekuatan menyamai batu bata. Ia beberapa kali memperkenalkan produknya dalam pameran arsitektur di Stockholm (Swedia), Eindhoven (Belanda), Budapest (Rumania), Cologne, Berlin dan Frankfurt (Jerman), London (Inggris), serta Glasgow (Skotlandia).
Untuk tahap pertama, Losonczi hanya memproduksi LiTraCon berbentuk bongkahan batu empat persegi berdiameter 13 x 13 x 25 sentimeter. Rencananya, LiTraCon akan diproduksi besar-besaran dan dijual di pasaran akhir tahun ini. Tiap satu bongkahan dijual dengan harga 520 euro atau sekitar Rp 5,8 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo