Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Terjadi Gempa Lombok Skala 5,9, BMKG: Terkait Gempa Skala 7

BMKG menyatakan gempa Lombok Kamis siang ini masih terkait dengan gempa skala 7 pada 5 Agustus lalu karena posisi sumbernya relatif sama.

9 Agustus 2018 | 14.59 WIB

Seorang pria melihat rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di Lombok Utara, 9 Agustus 2018. Gempa Lombok, yang diikuti gempa susulan yang terjadi berkali-kali, membuat rumah warga rusak ringan hingga berat. AP
Perbesar
Seorang pria melihat rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di Lombok Utara, 9 Agustus 2018. Gempa Lombok, yang diikuti gempa susulan yang terjadi berkali-kali, membuat rumah warga rusak ringan hingga berat. AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Gempa Lombok susulan terjadi pada Kamis, 9 Agustus 2018, pukul 12.25 WIB. Hasil pemutakhiran data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kekuatan gempa bermagnitudo 5,9 dari informasi sebelumnya 6,2.

Baca: BMKG: Gempa Malang Tidak Terkait Gempa Lombok
Baca: Lombok Kembali Diguncang Gempa 6,2 SR, Tembok Koramil Roboh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan laporan masyarakat yang diperoleh BMKG, guncangan guncangan terasa di daerah Lombok Utara dengan intensitas gempa tingkat III versi BMKG (VI MMI), Mataram level II versi BMKG (V MMI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu guncangan juga dilaporkan dari Pulau Bali, seperti daerah Klungkung dan Denpasar, serta Lombok Tengah dengan skala intensitas II versi BMKG (III-IV MMI), juga Sumbawa dan Karangasem. Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dinu Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter atau sumber gempa terletak pada koordinat 8,49 Lintang Selatan dan 116,19 Bujur Timur. "Lokasi tepat sumber gempanya di darat pada jarak 13 kilometer arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat," ujarnya lewat keterangan tertulis, Kamis, 9 Agustus 2018.

Sumber gempa berkedalaman 16 kilometer. Gempa yang terjadi merupakan jenis lindu dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Mekanisme gempanya pergerakan naik (Thrust Fault).

BMKG menyatakan gempa ini masih terkait dengan lindu sebelumnya karena posisi sumbernya relatif sama dengan gempa bermagnitudo 7,0 pada 5 Agustus lalu. "BMKG menyatakan gempa ini susulan (aftershock) dari rangkaian gempabumi yang terjadi sebelumnya," kata Daryono.

Hingga pukul 13.05 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 362 aktivitas gempa susulan (aftershock). Sebanyak 18 diantaranya dirasakan warga. BMKG minta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Simak artikel lainnya tentang gempa Lombok di kanal Tekno Tempo.co.

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus