Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Spanyol

5 Penyebab Kenapa Gareth Bale Tergusur dari Real Madrid

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, berkeras menginginkan Gareth Bale segera hengkang.

24 Juli 2019 | 04.39 WIB

Gareth Bale menduduki posisi kelima sebagai pesepakbola dengan bayaran tertinggi menurut majalah France Football. Pemain dengan gaji tertinggi di Real Madrid itu mendapat bayaran 40,2 juta Euro atau setara Rp641 miliar per tahun. REUTERS
Perbesar
Gareth Bale menduduki posisi kelima sebagai pesepakbola dengan bayaran tertinggi menurut majalah France Football. Pemain dengan gaji tertinggi di Real Madrid itu mendapat bayaran 40,2 juta Euro atau setara Rp641 miliar per tahun. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Gonjang-ganjing kepindahan Gareth Bale dari Real Madrid memasuki babak baru. Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menyatakan menginginkan si pemain segera hengkang dan santer dikabarkan akan berlabuh ke Liga Cina. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meskipun Zidane telah mengklarifikasi ucapannya, namun banyak pihak tetap menuding dia memang benar-benar tak menginginkan Bale di skuad Real Madrid musim depan. Lantas apa sebenarnya alasan Zidane berkeras menjual pemain yang telah mempersembahkan empat gelar juara Liga Champions bagi Real Madrid tersebut? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah media Eropa pun berspekulasi terkait masalah ini. Berikut rangkuman lima alasan mengapa Gareth Bale harus tergusur dari Stadion Santiago Bernabeu:

1. Tak bisa menyatu dengan tim

Meskipun telah berada di Real Madrid sejak 2013,  Gareth Bale kabarnya tak memiliki hubungan yang hangat dengan rekan-rekan setimnya. Dia disebut memperlakukan para pemain Real Madrid lainnya hanya sebatas rekan kerja. 

Hal itu tak lepas dari masalah bahasa yang dia alami.  Meskipun sudah menetap di Spanyol selama sembilan tahun, Bale kabarnya masih belum juga bisa berbahasa Spanyol dengan baik. Halangan Bahasa membuat Bale dan rekan mengandalkan ucapan dan gerakan sebagai cara berkomunikasi.

Selain itu, Bale juga tak suka bergaul untuk mempererat hubungan dengan rekan-rekannya. Dia disebut memiliki kesibukan lain yaitu bermain golf. Hal itu diungkapkan oleh Penjaga Gawang Real Madrid Thibaut Courtois yang mengungkapkan bahwa Bale biasa disebut "Golfer" oleh rekan satu timnya.

Ia secara teratur meluangkan waktunya bermain golf pasca melakukan latihan dengan Real Madrid. Hal ini membuat hubungannya dengan para pemain Real Madrid menjadi tidak dekat karena dia langsung pulang ketika latihan selesai. Tidak hanya itu, Bale juga sering melewatkan agenda makan bersama dengan alasan ingin pulang lebih awal.

Setiap memiliki waktu liburan, Bale juga lebih memilih pulang ke rumahnya di Wales dan bermain golf di halaman belakang rumahnya, daripada harus tinggal di Spanyol. Awal tahun ini, Ia dikritik lantaran menonton turnamen golf di ponselnya ketika tim Real Madrid tiba di bus untuk pertandingan di Levante.

2.  Cedera Yang Mengganggu

Masalah cedera kabarnya merupakan alasan utama Real Madrid 

ingin menjual Gareth Bale pada bursa transfer musim panas ini. Pihak klub merasa rugi karena harus menggaji tinggi pemain yang lebih banyak berkutat dengan cedera ketimbang beraksi di lapangan.

Dilansir media Inggris The Sun, Bale tercatat absen dalam 72 laga Real Madrid dalam 6 tahun masa karirnya di sana. Itu setara dengan jumlah pertandingan lebih dari dua musim di Liga Spanyol.

Artinya, Bale menghabiskan sepertiga waktunya di Real Madrid dengan mengalami cedera sambil menikmati gaji sebesar 600 ribu pound sterling atau sekitar Rp 10 miliar per pekan.

3. Tak cocok dengan pola permainan Zidane 

Sejak periode pertamanya sebagai Pelatih Real Madrid, Zidane memang tampak kurang sreg dengan permainan Bale. Pria asal Prancis berdarah Aljazair itu menilai Bale terlalu individualistis dan kurang cerdas di lapangan.

Hal terakhir yang membedakan Bale dengan Cristiano Ronaldo yang sempat disebut sebagai anak emas Zidane. Ronaldo juga merupakan pemain yang individualis namun dia memiliki kecerdasan dalam melihat permainan di lapangan. Satu hal lainnya, Ronaldo lebih memiliki ketajaman dalam urusan mencetak gol.

 

4. Tak lagi didukung suporter Real Madrid

Sempat dipuji setinggi langit pasca golnya di final Liga Champions 2018 kontra Juventus, Gareth Bale kini justru menjadi bahan cemoohan suporter Real Madrid. Musim lalu, suporter Real Madrid kerap mengolok-oloknya karena dia terus tak mampu menunjukkan performa terbaik. 

Bale sempat membalas dengan mengkritik balik suporter Real Madrid. Menurut dia, hal seperti itu bukanlah hal yang patut mereka lakukan untuk mendukung tim yang tengah terpuruk. Dia bahkan mengaku kecewa karena merasa telah memberikan empat gelar juara Liga Champions untuk klub asal Spanyol itu.

Pekan lalu ia kembali terlibat cekcok dengan suporter Real Madrid di Montreal, Kanada. Penyebabnya adalah karena Bale hanya berjalan tanpa merespon pendukung Real Madrid yang telah menanti di depan hotel untuk bisa mendapat tanda tangan atau sekedar berinteraksi.

5. Sudah punya Eden Hazard dan Luka Jovic

Real Madrid mulai membangun kembali kekuatan mereka sebagai Los Galacticos jilid ketiga dengan memboyong Eden Hazard dari Chelsea pada bursa transfer musim panas ini. Meskipun pemain asal Belgia itu kabarnya didatangkan untuk merespon kepergian Cristiano Ronaldo musim lalu, namun tak jarang juga orang menyebut bahwa Hazard merupakan jawaban atas buruknya performa Gareth Bale.

Hal itu lumrah mengingat Hazard dan Bale bermain di posisi yang sama, sayap kiri. Bale sebenarnya bisa bermain di posisi lain, yaitu sebagai penyerang tengah, namun Zidane tampaknya memiliki pendapat lain soal itu.

Zidane diketahui lebih menyukai Karim Benzema bermain di posisi tersebut. Selain itu, Real Madrid juga sudah memiliki juru gedor baru yaitu Luka Jovic.

Dengan lima masalah itu, Real Madrid memang tampaknya tak lagi memiliki alasan untuk mempertahankan Gareth Bale di skuad mereka. Kini, publik tinggal menunggu kepastian kapan dan ke mana pesepakbola berusia 30 tahun itu akan pindah. 


THE SUN | MIRROR | BLEACHER REPORT | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus